Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Pengendara Bikin Peredam Kejut Motor Cepat Rusak

Kompas.com - 17/10/2024, 11:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Peredam kejut alias shockbreaker motor merupakan komponen yang menjaga kualitas berkendara tetap baik. Walau terkesan kokoh, komponen ini juga bisa rusak karena pemakaian pengendara yang salah.

Zafar, pemilik bengkel suspensi MZ Shockbreaker di Bogor, Jawa Barat, mengatakan, shockbreaker bisa cepat rusak kalau cara berkendaranya ugal-ugalan, melibas segala lubang sampai polisi tidur.

"Berkendara seperti itu kan jadi tekanan di shockbreaker berlebih. Bawa beban melebihi kekuatan motor juga bisa bikin bocor," kata Zafar kepada Kompas.com, Selasa (15/10/2024).

Baca juga: Merawat Shockbreaker Motor agar Awet dan Optimal

Modifikasi skutik dengan mengganti suspensi depan dan belakangKOMPAS.com/FATHAN Modifikasi skutik dengan mengganti suspensi depan dan belakang

Misal ketika melibas lubang dengan kecepatan tinggi, dari shockbreaker bisa keluar udara, oli juga ikut rembes. Jadi seal tidak kuat menahan tekanan akibat benturan yang terlalu keras.

"Usia juga sebenarnya pengaruh, kalau sudah lama maka bisa rusak. Cuma dari bahan shockbreaker sekarang memang kurang," kata Zafar.

Zafar menemukan kualitas krom yang ada di as shockbreaker sekarang mudah baret. Misal kalau seal bocor dan didiamkan, baru seminggu saja as sudah baret karena kotoran yang menempel.

Baca juga: Benarkah Oli Lebih Kental Bisa Bikin Suara Mesin Lebih Halus?


"Kotoran kan menempel (akibat seal bocor), shock juga main (naik-turun), jadi seperti diampelas. Itu yang bikin as baret," kata Zafar.

Kalau dibandingkan dengan motor lama, krom yang ada di as lebih tebal, jadi kuat. Makanya buat pemilik motor saat ini, harus lebih rajin membersihkan as shockbreaker, cegah terjadinya baret karena bahan krom yang tipis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau