JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi lalu lintas yang padat, terutama di kota-kota besar, memengaruhi durasi penggantian oli mobil. Saat kendaraan terjebak macet, mesin tetap bekerja meskipun mobil tidak bergerak, menyebabkan beban ekstra pada mesin dan oli. Akibatnya, kualitas oli menurun lebih cepat dibandingkan ketika kendaraan melaju dalam kondisi normal.
Pemilik mobil yang sering menghadapi kemacetan perlu mempertimbangkan untuk mengganti oli lebih sering demi menjaga performa mesin dan menghindari kerusakan yang tidak diinginkan.
Jeffrey Andika, pemilik bengkel Otospector, merekomendasikan penggantian oli pada interval yang lebih pendek jika mobil sering terjebak macet.
Baca juga: Hitung Biaya Servis Honda Stylo 160 CBS
"5.000 kilometer, bukan 10.000 kilometer," kata Jeffrey kepada Kompas.com belum lama ini.
Menurutnya, meskipun 10.000 kilometer biasanya dijadikan standar oleh pabrikan, mobil yang sering menghadapi kondisi stop-and-go sebaiknya tidak menunggu terlalu lama.
"Oli mesin lebih cepat kotor karena panas yang berlebih dan residu pembakaran, sehingga pelumasannya tidak lagi optimal," ujar dia.
Jeffrey juga menambahkan bahwa pemilik mobil harus memeriksa kondisi oli secara rutin. Jika oli sudah terlihat menghitam atau terasa lebih kental, itu merupakan tanda oli telah terkontaminasi dan harus segera diganti.
Selain itu, faktor lingkungan seperti suhu tinggi dan polusi udara di kota juga mempercepat kontaminasi oli. Partikel kotoran dari udara yang masuk ke mesin saat macet bisa mempercepat pengotoran oli.
"Dalam situasi ini, bahkan jika jarak tempuh belum mencapai 5.000 kilometer, penting untuk memeriksa kondisi oli secara visual. Jika warnanya mulai gelap atau tercium bau terbakar, sebaiknya oli segera diganti," kata Jeffrey.
Baca juga: Tidak Boleh Sembarangan, Begini Prosedur Razia Kendaraan yang Benar
Perawatan yang tepat dan teratur tidak hanya menjaga performa mesin, tetapi juga dapat memperpanjang umur kendaraan serta mencegah kerusakan lebih lanjut yang berpotensi memerlukan biaya besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.