BOGOR, KOMPAS.com - Peredam kejut alias shockbreaker motor merupakan komponen yang menjaga kualitas berkendara tetap baik. Walau terkesan kokoh, komponen ini juga bisa rusak karena pemakaian pengendara yang salah.
Zafar, pemilik bengkel suspensi MZ Shockbreaker di Bogor, Jawa Barat, mengatakan, shockbreaker bisa cepat rusak kalau cara berkendaranya ugal-ugalan, melibas segala lubang sampai polisi tidur.
"Berkendara seperti itu kan jadi tekanan di shockbreaker berlebih. Bawa beban melebihi kekuatan motor juga bisa bikin bocor," kata Zafar kepada Kompas.com, Selasa (15/10/2024).
Misal ketika melibas lubang dengan kecepatan tinggi, dari shockbreaker bisa keluar udara, oli juga ikut rembes. Jadi seal tidak kuat menahan tekanan akibat benturan yang terlalu keras.
"Usia juga sebenarnya pengaruh, kalau sudah lama maka bisa rusak. Cuma dari bahan shockbreaker sekarang memang kurang," kata Zafar.
Zafar menemukan kualitas krom yang ada di as shockbreaker sekarang mudah baret. Misal kalau seal bocor dan didiamkan, baru seminggu saja as sudah baret karena kotoran yang menempel.
"Kotoran kan menempel (akibat seal bocor), shock juga main (naik-turun), jadi seperti diampelas. Itu yang bikin as baret," kata Zafar.
Kalau dibandingkan dengan motor lama, krom yang ada di as lebih tebal, jadi kuat. Makanya buat pemilik motor saat ini, harus lebih rajin membersihkan as shockbreaker, cegah terjadinya baret karena bahan krom yang tipis.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/17/114200615/kebiasaan-pengendara-bikin-peredam-kejut-motor-cepat-rusak