Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Ban Mobil Harus Istirahat Saat Menempuh Perjalanan Jauh?

Kompas.com - 07/10/2024, 15:41 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu komponen yang sangat krusial pada kendaraan adalah ban, baik itu mobil atau sepeda motor. Maka dari itu, kondisinya juga harus selalu terjaga terutama tekanan udara pada ban. Kalau tekanan udara dalam ban kurang, maka bisa berbahaya bahkan dapat menyebabkan pecah ban.

Selama ini banyak anggapan bahwa saat melakukan perjalanan jauh ban juga harus ada jeda istirahat. Salah satunya adalah menjaga suhu ban setelah berkendara di jalanan cukup lama. Lantas, benarkah anggapan tersebut.

Fisa Rizqiano, Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia mengatakan, ketika perjalanan jauh memang perlu mengistirahatkan ban sejenak. Namun, hal yang paling penting adalah mengecek tekanan ban sebelum perjalanan.

Baca juga: Diskon LCGC Oktober 2024, Brio Satya Tembus Rp 17 Juta

“Mobil atau ban istirahat ketika perjalanan jauh akan membantu mengurangi panas berlebih. Namun yang lebih penting adalah melakukan pengecekan sebelum perjalanan, seperti tekanan angin, kondisi keausan, dan juga kondisi fisik ban,” kata Fisa, kepada Kompas.com, Sabtu (5/10/2024).

“Selama perjalanan, tekanan angin juga perlu dipantau, apakah terlihat kempis atau berkurang atau terasa gejala kendaraan tidak normal dari biasa, seperti setir terasa lebih berat, mobil lebih limbung atau terasa lebih boros,” lanjutnya.

Ban mobil Bridgestone hadir di GIIAS 2024Dok. Bridgestone Ban mobil Bridgestone hadir di GIIAS 2024

Sementara itu, On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal mengatakan, saat melakukan perjalanan jauh tidak perlu mengistirahatkan ban.

“Sebetulnya untuk ban tidak perlu diistirahatkan mengikuti istirahatnya pengemudi, ini untuk ban penumpang, karena test drum di lab juga tidak ada istirahatnya,” ujar Zulpata.

Zulpata melanjutkan, selama melakukan test drum bahkan ban terus diputar selama tiga hingga empat hari. Hasilnya, kondisi ban juga masih cukup bagus dan tidak mengalami kendala berarti.

Baca juga: Restorasi Toyota Starlet Kotak 1986, Tampil Manis dan Klimis

“Saat tes ban running terus 3-4 hari berturut-turut juga tidak masalah, yang masalah justru kekuatan dari pengemudinya,” ucapnya.

Namun Zulpata mengatakan, jika ban harus diistirahatkan mengikuti istirahatnya penumpang juga tidak masalah. Meskipun sejatinya ban masih dalam kondisi yang cukup bagus.

Zulpata juga mengingatkan agar ban tetap dilakukan perawatan secara berkala, terutama memperhatikan tekanan udara pada ban. Pastikan bahwa beban yang dibawa sesuai dengan kekuatan ban yang direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau