Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restorasi Toyota Starlet Kotak 1986, Tampil Manis dan Klimis

Kompas.com - 07/10/2024, 13:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pada tahun 1990-an, banyak pabrikan otomotif mengeluarkan mobil model hatchback. Salah satu pemain yang tak bisa dilupakan adalah Toyota Starlet.

Dilihat dari bodinya, Starlet punya dua jenis yaitu Starlet kotak alias Starko dan Starlet kapsul. Dari dua jenis ini Starko merupakan model paling awal. Nama "kotak" diberikan karena memang bodinya mengotak.

Tak jarang juga pecinta otomotif yang membeli Starko untuk jadi bahan restorasi dan modifikasi agar tampilannya kembali sempurna. Seperti yang dilakukan oleh M. Lulut.

Baca juga: PO Rosalia Indah Rilis Rute Bus AKAP Baru, Yogyakarta-Ciledug

Pria yang akrab disapa kang Lulut ini memang sebelumnya menyukai mobil tua. Pada tahun 2022, ia memutuskan untuk membeli Toyota Starlet Kotak 1.3 XL 1986 yang masih dalam kondisi ‘bahan’.

 Toyota Starlet Kotak 1.3 XL 1986 Kompas.com/Nanda Toyota Starlet Kotak 1.3 XL 1986

Mobil ini relatif lebih dari 30 tahun jadi banyak yang keropos, banyak yang karat gitu. Dan mobil ini memang underrated banget, tidak seperti Estilo atau Civic Nova. Harganya masih relatif tidak tergoreng, masih murah, jadi tujuannya memang pengen punya mobil tua lagi,” kata Lulut, kepada Kompas.com belum lama ini.

Starko yang dimiliki Lulut ini merupakan tipe 1.3 XL, yang populasinya tidak sebanyak Starko 1.3 SE atau 1.0 XL.

“Kalau boleh cerita sedikit, 1300 XL itu periodenya tidak panjang karena orang mengenal kalau sebelum yang facelift ini, generasi 1 ini itu hanya ada 1.0 XL. Sebelum facelift jadi 1.3 SE, Toyota mencoba mesin baru kapasitasnya naik 1.3 dinamakan XL ketika sudah facelift namanya bukan 1.300 XL, tetapi jadi 1.3 SE,” kata Lulut.

 Toyota Starlet Kotak 1.3 XL 1986 Kompas.com/Nanda Toyota Starlet Kotak 1.3 XL 1986

“Jadi yang 1.3 XL ini relatif lumayan jarang dan harganya karena memang hanya diproduksi kurang lebih satu tahun. Harganya lebih mahal dari yang biasa, dari yang 1.0 XL,” lanjutnya.

Lulut membeli mobil ini di harga Rp 40 juta. Pada saat dibeli tahun 2022, Starko tersebut ini masih dalam keadaan ‘bahan’, di mana banyak bagian yang sudah keropos.

“Jadi kayak di bawah jok penumpang sudah bolong, engine wall, firewall juga sudah karatan jadi diganti. Jadi di restorasinya benar-benar ulang, dikerok semua, semua di turunin, dibuat plat baru lagi yang keropos gitu sampai di cat ulang,” ujar Lulut.

Lulut melanjutkan, dirinya memang ingin merestorasi Starko dengan tampilan original. Namun, sudah ada beberapa parts yang dimodifikasi.

 Toyota Starlet Kotak 1.3 XL 1986 Kompas.com/Nanda Toyota Starlet Kotak 1.3 XL 1986

“Rencananya memang ingin tampil original, tetapi memang banyak yang dimodifikasi. Suspensi diganti coilover, jok, setir dan shift knob. Mobil ini juga kan belum power steering, sudah kita ubah jadi EPS-nya pakai punya Avanza,” kata Lulut.

Tampilan Starko milik Lulut memang tampil begitu klimis dengan cat berwarna putih. Lulut masih mempertahankan desain khas Starko dengan lampu yang mengotak. Dilengkapi dengan bohlam headlamp hyperion, fog lamp Auto Cover IPF 830 Street Version, fog lamp dari Kaito dan brake lamp dari Hella.

Berlanjut ke bagian kaki-kaki sudah menggunakan suspensi Coilover Cusco Street Zero A, rem depan dan rem belakang menggunakan cakram Toyota Limo. Untuk roda menggunakan pelek Turbo Bastard Muklay Edition dibalut ban Yokohama Advan Neova 205/50 R15.

Pada bagian interior, Lulut menyematkan jok Recaro LS, setir Momo Full Speed Japan Edition, shift knob Momo Ultra, Head Unit Cassette Alpine, serta radar Detector JDM Toyota Mobility Parts TZ.

 Toyota Starlet Kotak 1.3 XL 1986 Kompas.com/Nanda Toyota Starlet Kotak 1.3 XL 1986

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau