JAKARTA, KOMPAS.com - Transmisi Continuously Variable Transmission (CVT) pada mobil memainkan peran penting dalam kenyamanan berkendara dan efisiensi bahan bakar.
Namun, seperti halnya komponen mekanis lainnya, transmisi ini juga memiliki usia pakai yang bergantung pada perawatan dan kondisi penggunaan mobil.
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk mengganti transmisi CVT secara total, terutama jika mobil sudah digunakan dalam jangka waktu lama atau menempuh jarak jauh.
Baca juga: Kementerian ESDM Akui Implementasi Bioetanol Masih Banyak Tantangan
Menurut Lung Lung, pemilik bengkel Dokter Mobil, penggantian CVT sebaiknya dipertimbangkan ketika terdapat tanda-tanda penurunan performa yang serius, seperti getaran berlebih saat akselerasi atau bunyi berisik dari kompartemen transmisi.
"Banyak orang menunggu sampai belt CVT putus untuk mengganti, padahal lebih baik mengganti sebelum kerusakan parah terjadi," kata Lung Lung kepada Kompas.com, Kamis (3/10/2024).
Lung Lung menambahkan bahwa tidak ada patokan pasti dalam hal jarak tempuh atau tahun pemakaian untuk mengganti CVT karena hal tersebut sangat bergantung pada kondisi pemakaian dan perawatan.
"Ada yang baru perlu ganti setelah 70.000 kilometer, ada juga yang sampai 160.000 kilometer masih baik-baik saja, tergantung bagaimana perawatannya," jelasnya.
Baca juga: Konsekuensi Skutik Bore-Up buat Pakai Harian, Lebih Boros Biaya
Oleh karena itu, penting bagi pemilik mobil untuk melakukan pemeriksaan berkala dan tidak mengabaikan tanda-tanda awal kerusakan CVT.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.