Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Sistem Pelumasan Mesin lewat Lubang Pengisian Oli

Kompas.com - 28/09/2024, 12:02 WIB
Erwin Setiawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Pemeriksaan sistem pelumas mesin wajib dilakukan bila hendak membeli mobil bekas agar terhindar mendapatkan unit bermasalah.

Berbagai jenis kerusakan bisa muncul akibat mobil tak memiliki sistem pelumasan yang baik, seperti suara putaran mesin kasar, metal aus, piston tergores dan sejenisnya.

Sebagian orang menyarankan pemeriksaan sistem pelumas dengan cara membuka tutup oli, dan memeriksa apakah pelumas naik atau tidak lewat lubang pengisian, dengan mesin hidup. Lantas, apakah cara tersebut efektif?

Baca juga: Ganti Oli Mesin Mobil, Baiknya Berdasarkan Waktu atau Jarak Tempuh


Aji Dwi Nugroho, Foreman Aha Motor Yogyakarta, mengatakan, pemeriksaan pergerakan oli lewat lubang pengisian hanya dapat mendeteksi sebagian kecil proses pelumasan pada mesin.

“Dari lubang pengisian oli, konsumen bisa memantau pergerakan oli di area camshaft dan rocker arm, tapi hanya sebagian saja, pastikan oli tampak membasahi area tersebut, tapi cara ini kurang lengkap,” ucap Aji kepada Kompas.com, Jumat (27/9/2024).

Aji mengatakan, ada kondisi sistem pelumasan tidak bekerja dengan baik meski dari lubang oli terpantau ada pergerakan pelumas.

Baca juga: Jangan Asal Pilih Oli Mesin untuk Mobil Hybrid

Alat pengukur tekanan oli mesin pada mobilTokopedia doc. Alat pengukur tekanan oli mesin pada mobil

“Misal tekanan olinya di bawah spesifikasi, maka pelumasan tidak akan optimal, kondisi ini akan membuat lampu indikator oli yang normal menyala redup, atau bila diukur dengan alat oil pressure gauge, tekanannya rendah,” ucap Aji.

Menurut Aji, metode memeriksa sistem pelumasan lewat lubang pengisian bisa dilakukan, namun harus diikuti dengan pemeriksaan lainnya seperti memperhatikan indikator oli, volume, suara mesin, dan kualitasnya lewat dipstick.

“Pemeriksaan oli lewat lubang pengisian justru lebih efektif untuk mendeteksi apakah ada kontaminan berlebih, seperti kerak, lumpur atau kandungan air, sehingga gejala abnormal pelumas bisa terdeteksi,” ucap Aji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau