JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengungkapkan saat ini pemerintah belum memutuskan keberlanjutan pemberian insentif untuk kendaraan listrik di dalam negeri, termasuk perluasannya ke mobil hybrid.
Pasalnya seluruh kebijakan yang akan habis pada tahun fiskal tahun ini akan dievaluasi dan diputuskan kembali oleh pemerintahan baru yang akan resmi dilantik pada Oktober 2024 mendatang.
Demikian disampaikannya saat ditemui di sela-sela gelaran Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (26/9/2024).
Baca juga: Airlangga Minta Transportasi Umum di Daerah Mulai Beralih ke EV
"Subsidi motor listrik (dan mobil listrik) nanti akan dibahas lagi dalam kebijakan pemerintah mendatang," kata Airlangga.
Namun, khusus mobil hybrid, meskipun terbukti mampu mengurangi emisi dirinya masih memberikan gestur untuk tidak memberi keistimewaan yang sama seperti kendaraan listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV).
Alasannya, kendaraan ramah lingkungan tersebut sudah mampu berjalan sendiri yang tergambar dari pertumbuhan penjualan.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), selama semester I/2024, terdapat 25.791 unit mobil hybrid baru yang telah didistribusi (wholesales).
Jumlah tersebut meningkat 49 persen bila dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya yang mencapai 17.305 unit. Berkat capaian itu kendaraan hybrid menguasai 68 persen pasar mobil listrik nasional (37.731 unit).
"Selama ini tanpa insentif juga penjualannya (mobil hybrid) cukup baik," ucap Airlangga.
Baca juga: Pasar Mobil Bekas Masih Jadi Sandungan Adopsi EV di Indonesia
Pernyataan itu menegaskan kembali posisi pemerintah atas keberpihakan pada kendaraan nol emisi sebagaimana termaktub dalam Peraturan Presiden nomor 55 tahun 2019 tentang program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan.
Sebelumnya, Airlangga juga memastikan tidak akan ada perubahan ataupun penambahan kebijakan baru pada sektor otomotif di Indonesia pada tahun ini.
"Maka untuk otomotif, kebijakannya sudah dikeluarkan. Tidak ada perubahan kebijakan dan tambahan lain," ucap Airlangga dalam konferensi Pertumbuhan Ekonomi Q2 2024, Senin (5/8/2024).
"Kalau kita lihat, penjualan dari mobil hybrid hampir dua kali penjualan BEV. Jadi sebenarnya product hub hybrid itu sudah berjalan dengan mekanisme yang ada sekarang," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.