JAKARTA, KOMPAS.com – Mobil listrik disebut punya torsi besar ketimbang mobil bahan bakar konvensional. Torsi yang besar tersebut dipercaya jadi keunggulan saat mobil melewati tanjakan.
Saat ini mobil listrik cukup beragam dan mayoritas pakai transmisi otomatik. Menariknya untuk mode maju beberapa mobil listrik hanya mengandalkan D tidak ada pilihan gigi rendah seperti D1, D2, atau L.
Baca juga: Hati-hati Naik Taksi Online Pakai Kaca Film Terlalu Gelap
Seperti contoh BYD M6, mobil multi purpose vehicle (MPV) tujuh penumpang ini tidak punya mode L atau D2. Pun demikian dengan Wuling Air EV dan Neta VII yang hanya dibekali mode D.
Sony Susmana, pendiri Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan, mobil listrik berbeda dengan mobil konvensinonal sehingga cara mengemudi juga perlu diperhatikan.
“Mobil listrik ini kan beda dengan mobil konvensional. Untuk melewati tanjakan sebetulnya tidak ada masalah karena punya torsi yang besar, tapi tetap ada yang harus diperhatikan,” ujar Sony kepada Kompas.com, Jumat (20/9/2024).
Baca juga: Kaca Mobil Transparan Rawan Tindak Kejahatan
Sony mengatakan, untuk memaksimalkan torsi mobil listrik saat di tanjakan maka pengemudi mesti paham mengenai momentum dan jangan ragu untuk injak pedal gas.
Baca juga: Hasil FP1 MotoGP Emilia Romagna 2024, Marquez Tercepat
Selanjutnya pastikan beban mobil tidak terlalu penuh. Sebab bukan hanya mobil listrik, mobil konvensional bahan bakar minyak juga pasti kesulitan jika bobot terlalu berat.
"Momentum di awal penting untuk memaksimalkan tenaga. Pedal gas ditekan secara maksimal. Kemudian hindari beban berlebih," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.