Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan Ini Sebelum Beli Fortuner Bekas, Bisa Menguras Dompet

Kompas.com - 08/09/2024, 12:41 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

 

KLATEN, KOMPAS.com - Toyota Fortuner merupakan sport utility vehicle (SUV) andalan Toyota di Tanah Air. Performa dan desainnya yang gagah membuat mobil ini banyak digemari masyarakat.

Dibekali mesin bensin dan diesel, membuat konsumen bisa memilih sebelum membelinya dalam kondisi bekas.

Salah satu tipe Fortuner bekas yang banyak diburu masyarakat adalah yang sudah dilengkapi variable nozzle turbocharger (VNT). Mobil diesel ini diproduksi mulai 2012 sampai 2016, sebelum akhirnya generasi kedua diluncurkan. 

Baca juga: Versi Terbaru Meluncur, Harga Fortuner Bekas Dijual mulai Rp 100 Jutaan


Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service Sukoharjo mengatakan populasi Fortuner generasi pertama banyak didominasi oleh mesin diesel.

“Tipe bensinnya ada, tapi yang diesel lebih mendominasi, terlebih lagi yang facelift dengan teknologi VNT, mobil ini punya tenaga cukup besar sehingga unit dalam kondisi prima patut diperhitungkan untuk dibeli,” ucap Muchlis kepada Kompas.com, belum lama ini.

Maka dari itu, menurut Muchlis, dalam membeli Fortuner VNT bekas, konsumen perlu memperhatikan beberapa komponen yang rawan mengalami kerusakan.

Baca juga: Toyota Sebut Konsumen Fortuner Tidak Butuh Sunroof

Ada beberapa sorotan penting yang diungkapkan oleh jasa inspeksi mobil bekas saat mengecek sebuah mobil bekas. Freepik Ada beberapa sorotan penting yang diungkapkan oleh jasa inspeksi mobil bekas saat mengecek sebuah mobil bekas.

Muchlis mengatakan ada potensi sistem injeksi pada Fortuner VNT generasi pertama bermasalah atau pampat, khususnya bila mobil kerap dipaksa menenggak solar kualitas rendah.

“Biaya perbaikan injeksinya cukup mahal, mulai Rp 1 juta sampai Rp 3 juta, sedangkan bila ganti assy masing-masing injektor seharga Rp 10 juta, jumlahnya ada empat bila semuanya rusak,” ucap Muchlis.

Selain injektor, calon pembeli perlu memperhatikan kualitas turbochargernya, bila pemilik sebelumnya teledor dalam perawatan dapat memicu kerusakan.

Baca juga: Mengulas Fitur Unggulan Toyota New Fortuner

Turbocharger milik pabrikan HyundaiHyundai.com Turbocharger milik pabrikan Hyundai

“Dari kualitas oli yang buruk atau jarang diganti, maka turbonya bisa aus lebih dini, biaya perbaikannya juga tidak murah, mulai Rp 5 juta sampai Rp 7 jutaan dengan mengganti cartridge, sementara bila ganti assy sekitar Rp 30 juta sampai Rp 35 jutaan,” ucap Muchlis.

Sementara mesin Fortuner yang terawat, menurut Muchlis, akan menghasilkan tenaga cukup besar, sehingga tangguh saat dioperasikan meski usianya bisa dibilang tak lagi muda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau