Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Truk Oleng, Jadi Kebanggaan Sopir yang Mangancam Jiwa

Kompas.com - 06/09/2024, 17:21 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS,com - Akhir-akhir ini viral fenomena video yang memperlihatkan sopir truk sedang mengendarai dengan cara yang tidak biasa. Bahkan, fenomena ini disebut sebagai aksi dari truk oleng.

Pada sejumlah cuplikan video yang beredar di media sosial, memperlihatkan truk seolah sengaja membuat manuver kesana kemari sehingga menguasai jalan, bahkan hampir terbalik. 

Baca juga: Federal Oil Umumkan Pemenang Program Nyaman Berhadiah 2024

 

Maman Fathurrohman, pengamat otomotif khusus untuk kendaraan niaga mengatakan, aksi ini memang ada unsur kesengajaan dari pengemudi truk. Mereka dengan sengaja berkendara dengan teknik yang tidak biasa agar truk jadi oleng.

"Fenomena ini berawal dari para sopir yang ingin unjuk kebolehan seperti halnya aksi freestyle motor, hanya saja bedanya ini bukan motor namun truk. Hal itu juga makin diperkuat dengan media sosial yang terus berkembang, sehingga mereka (sopir truk) juga ingin unjuk kebolehannya membuat konten yang viral di media sosial," kata Maman kepada Kompas.com, Jumat (6/9/2024). 

Baca juga: Toyota New Fortuner Resmi Meluncur, Harga mulai Rp 600 Jutaan

Maman menekankan, kalau aksi ini tidak bisa dianggap sepele lantaran berbahaya. Meski begitu, tren ini sudah berlangsung sejak lama sebelum era media sosial berkembang seperti saat ini.

Biasanya fenomena truk oleng ini marak terjadi di daerah rural Indonesia dengan bak kayu. Oleh karena itu cara berkendara sopir truk yang sangat bebahaya ini seolah tidak terjamah oleh penegak hukum. 

"Kalau untuk kontes, cara mengendarai truk seperti ini tidak masalah. Namun kalau untuk bekerja sangat berbahaya dan mengancam jiwa banyak orang dan akan menimbulkan banyak kerugian bila muatannya sampai rusak. Sebab truk ini punya blind sport yang besar tanggung jawabnya juga besar," kata Maman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau