Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Putaran Mesin Mobil Jadi Pincang

Kompas.com - 28/08/2024, 18:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Mobil injeksi bermesin bensin membutuhkan kesempurnaan pembakaran pada masing-masing silinder. Sehingga, mesin dapat berputar dengan halus dan penuh tenaga.

Putaran mesin pincang artinya ada salah satu atau lebih silinder yang tidak mampu menciptakan pembakaran dengan sempurna. Sehingga, tenaga mesin menjadi tidak optimal.

Pemilik Sriyatin Car Spesialis Nissan & Datsun Ciledug, Tangerang, Agus Setiawan mengatakan penyebab mesin pincang ada banyak, tapi paling sering dikarenakan koil pengapian.

Baca juga: Penyebab Koil Pengapian pada Mobil Konvensional Cepat Rusak


“Jika mesin pincang ya perlu diperiksa dari mana, karena banyak hal yang mempengaruhi, tapi yang sering selongsong koilnya terbakar,” ucap Agus kepada Kompas.com, belum lama ini.

Agus mengatakan, hal itu bisa terjadi karena selongsong koil terbuat dari bahan plastik, sehingga usianya tidak lama atau mudah ditembus oleh listrik tegangan tinggi.

Agus mengatakan selongsong koil bertugas menahan arus listrik tegangan tinggi sebelum sampai ke busi, agar bunga api yang dihasilkan optimal.

Baca juga: Jangan Abaikan jika Koil Pengapian pada Mobil Sudah Rusak

Ilustrasi koil pengapian pada mesin ICEHyundai.com Ilustrasi koil pengapian pada mesin ICE

“Ketika terjadi kebocoran listrik antara koil dan busi, maka arus listrik yang diterima busi berkurang sehingga percikan api yang dihasilkan kecil, akhirnya mesin menjadi pincang,” ucap Agus.

Agus mengatakan kerusakan selongsong koil pengapian ditandai dengan adanya bekas terbakar area yang dimaksud. Sehingga, konsumen bisa mendeteksi dengan mudah bagian koil yang rusak.

Selain menahan arus listrik tegangan tinggi, menurut Agus, selongsong koil ini juga harus tahan panas karena lokasinya tertanam di kepala silinder. Tugasnya yang berat, membuat selongsong koil gampang rusak atau meleleh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau