Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Ambulans Tabrak Sepeda Motor di Bandung Barat

Kompas.com - 28/08/2024, 06:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Viral di media sosial video yang memperlihatkan kecelakaan melibatkan satu unit mobil ambulans dan sepeda motor. Salah satunya diunggah oleh akun @lowslowmotif, Selasa (27/8/2024).

Diketahui peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Batujajar, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, pada Selasa (27/8/2204). Kejadian bermula saat mobil dinas ambulans yang dikemudikan oleh Dinar membawa pasien melaju dari arah Cililin menuju arah Kota Bandung.

Setibanya di lokasi kejadian, ambulans tersebut melaju dengan melewati marka batas tengah jalan dan masuk ke lajur berlawanan.

Baca juga: Kijang Innova Zenix Hybrid Kuasai Pasar HEV Jawa Tengah, Ini Rinciannya

“(Ambulans) melaju terlalu ke kanan dikarenakan darurat membawa pasien rujukan, sehingga bertabrakan dengan pengendara sepeda motor yang dikendarai oleh Irwan Setiawan,” ucap Kanit Gakkum Satlantas Polres Cimahi, Ipda Bayu Subakti, dikutip dari Kompas.com.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Pengendara motor hanya mengalami luka lecet dan dibawa ke fasilitas kesehatan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Lowslowmotif (@lowslowmotif)

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, kendaraan ambulans memang harus dapat prioritas di jalan raya. Atas alasan itu kenapa pengemudi ambulans harus punya keahlian atau teknik khusus dalam berkendara.

“Kecepatannya harus di atas rata-rata, tapi juga tidak ngebut dan tidak agresif mengingat padatnya lalu lintas dan adanya pasien di kabin,” ucap Sony.

Sony melanjutkan, ketika melintas di jalan yang sepi pastikan sirine aktif untuk memberi sinyal pada pengendara lain.

“Kemudian, saat di persimpangan tetap harus hati-hati dan mengurangi kecepatan (apalagi di persimpangan yang tidak ada rambu atau pas giliran mendapat lampu merah). Karena ada kemungkinan pengemudi yang lain tidak lihat atau tidak mendengar,” kata dia.

Jika menilik aturan, dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, ada beberapa daftar kendaraan yang diprioritaskan diatur dalam pasal 134. Daftar ini diurutkan sesuai dengan peringkat urgensinya. Ambulans sendiri menempati urutan kedua.

Mobil ambulans milik kepolisian tiba di lokasi kejadian ledakan di Pospam Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (4/6/2019). Terduga pelaku pembawa bom yang terjadi pada Senin (3/6/2019) malam tersebut kritis dan masih mendapat perawatan medis.ANTARA FOTO/ALOYSIUS JAROT NUGRO Mobil ambulans milik kepolisian tiba di lokasi kejadian ledakan di Pospam Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (4/6/2019). Terduga pelaku pembawa bom yang terjadi pada Senin (3/6/2019) malam tersebut kritis dan masih mendapat perawatan medis.

Baca juga: Penyebab Knalpot Mengeluarkan Asap Berlebih

Pasal 134 menjelaskan bahwa pengguna jalan yang memperoleh hak utama didahulukan sesuai dengan urutan yang sudah ditentukan, berikut urutannya:

  • Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas.
  • Ambulans yang mengangkut orang sakit.
  • Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas.
  • Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia.
  • Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara.
  • Iring-iringan pengantar jenazah.
  • Konvoi dan/atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Sementara menurut pasal 135, kendaraan yang mendapat hak utama sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 134 harus dikawal oleh petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau menggunakan isyarat lampu merah atau biru dan bunyi sirine.

Jadi, sudah seharusnya ambulans didahulukan sebelum kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas dan setelah kendaraan pemadam kebakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau