Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Pecah Ban, Mobil Disenggol Bus di Jembatan Merah Tol Kalikuto

Kompas.com - 17/08/2024, 15:22 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

BATANG, KOMPAS.com - Kecelakaan akibat pecah ban kembali terjadi dan menelan korban jiwa. Kali ini peristiwa berlangsung di ruas Jalan Tol Semarang-Batang, tepatnya di Jembatan Kalikuto, Jumat (16/8/2024).

Kejadian ini diunggah oleh salah satu akun media sosial Instagram @batanghelp, di mana dijelaskan kronologi kecelakaan karena mobil warna merah mengalami pecah ban, dan disundul bus dari arah barat.

Akibat insiden ini, satu orang penumpang mobil merah meninggal dunia, satu patah tulang kaki dan dua orang selamat.

Baca juga: KNKT Ajukan Revisi Agar Motor di Indonesia Wajib ABS

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BATANG HELP (@batanghelp)

 

Menanggapi kejadian tersebut, Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, ada teori yang beredar mengatakan, jika pecah ban cukup tahan setir dan tidak menginjak pedal rem.

“Sekali lagi itu teori, kalaupun pernah melakukan teori itu pasti ada pembelajaran yang harus dipetik. Kedua belum tentu hasil akhirnya sama,” kata Sony kepada Kompas.com, Sabtu (17/8/2024).

“Intinya jika selamat intropeksi diri dan ambil pelajar dan jika tidak selamat ya apes. Sukur-sukur jika masih dikasih umur yang panjang,” kata Sony.

Sony mengatakan, tidak ada satupun rumus mengantisipasi pecah ban, kecuali meminimalisir risiko bahaya dengan menyesuaikan kecepatan dengan aturan yang berlaku.

Baca juga: KNKT Ajukan Revisi Agar Motor di Indonesia Wajib ABS

“Jadi yang bisa menyelamatkan adalah pengemudi dalam berkendara. Pertama, periksa ban dalam kondisi layak, tidak botak dan tidak kurang angin. Kedua, berkendara dengan kecepatan yang terukur sesuai dengan akal sehat,” kata Sony.

“Jika pada kecepatan 100 kpj terjadi pecah ban apa yang bisa pengemudi lakukan? Jika tidak menemukan jawabnya maka kurangi kecepatan sampai di kecepatan normal dan akal sehatnya bisa menjawab,” tutup Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau