SOLO, KOMPAS.com - Rem blong pada sepeda motor matik bisa menjadi masalah yang sangat berbahaya dan mempengaruhi keselamatan berkendara.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, rem blong terjadi akibat gesekan terus-menerus antara piringan dengan kampas.
“Sehingga gagal bekerja dengan sempurna. Hal ini bisa terjadi di kondisi jalan turunan panjang atau diaktifkannya rem secara terus menerus tanpa jeda, khususnya kendaraan matik,” kata Sony kepada Kompas.com belum lama ini.
Baca juga: Rangkaian MotoGP Austria 2024 Dimulai Sore Ini
Sementara itu, Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi Ahmad Wildan mengatakan, kegagalan pengereman biasanya terjadi di jalan menurun, termasuk pada motor matik.
“Rem blong dipicu oleh pengereman panjang dan berulang, bisa karena medan jalan yang terlalu curam, tidak adanya antisipasi, atau kesalahan pengopersian seperti tetap memacu kendaraan dengan kencang,” kata Wildan.
Penggunaan rem yang berulang-ulang dan dipaksa untuk menghambat laju kendaraan dengan durasi lama, bisa membuat komponen rem mengalami panas yang berlebih.
“Karena besarnya pengaruh gaya gravitasi bumi mendorong kendaraan meluncur, dan tidak adanya antisipasi menggunakan gigi rendah atau memanfaatkan engine brake maka pengemudi terpaksa menggunakan rem secara terus menerus,” ucap Wildan.
Wildan juga mengatakan, ada istilah brake fading dalam kejadian rem blong yaitu kampas menyublim akibat panas.
Baca juga: Merek Mobil dengan Impor Paling Banyak di Indonesia Juli 2024
“Jenis rem blong ini kerap didapati pada motor skutik karena motor tersebut dibekali kopling otomatis untuk menyambung dan memutus putaran mesin dengan transmisi, sehingga engine brake mudah hilang, kata Wilda.
Selain itu, Wildan juga mengatakan, motor matik memiliki mekanisme mesin yang sulit untuk melakukan engine brake, karena saat tuas gas skutik dilepas kondisi transmisinya akan kembali ke netral.
“Banyak pengendara motor matik ketika melewati turunan akan menurunkan tuas gas, sehingga mesin hanya berputar idle, padahal posisi ini sangat berbahaya karena laju motor matik akan semakin kencang, terdorong oleh gaya gravitasi,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.