Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sabuk Pengaman Pre-tensioner dan Cara Memaksimalkan Fungsinya

Kompas.com - 10/08/2024, 14:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fitur keselamatan menjadi salah satu yang terpenting dalam memilih suatu kendaraan bermotor khususnya mobil keluarga. Dari banyaknya fitur pada sektor ini, yang paling utama adalah sabuk pengaman.

Menariknya, seiring perkembangan zaman, perangkat keselamatan ini juga mengalami evolusi. Terbaru, di beberapa produk modern sabuk pengaman sudah dilengkapi fitur pre-tensioner untuk pengemudi dan penumpang.

Fungsinya, memastikan sabuk terpasang erat pada tubuh penumpang saat terjadi benturan baik dari depan atau arah lainnya.

Baca juga: Hitung Biaya Servis Rutin Jimny 5 Pintu Hingga 100.000 Km

Aftersales Manager PT Gowa Modern Motor (Hyundai Gowa) Raymond Muldhany, mengatakan sabuk pengaman pre-tensioner dapat aktif dalam kecelakaan di mana terjadi benturan yang cukup parah, bersama dengan airbag.

"Pada benturan dari depan tertentu, pre-tensioner akan aktif dan menarik sabuk pengaman agar bersentuhan lebih erat dengan tubuh penumpang," kata dia dalam keterangannya, Jumat (9/8/2024).

Saat sabuk pengaman pre-tensioner aktif, akan terdengar suara yang keras dan terlihat debu halus, yang mungkin tampak seperti asap, di ruangan penumpang.

Kondisi tersebut adalah kondisi pengoperasian yang normal dan tidak berbahaya.

Guna memaksimalkan penggunaannya, ada beberapa aspek yang patut untuk diperhatikan. Pertama, posisikan bagian sabuk pengaman serendah mungkin di pinggul, bukan di pinggang.

Baca juga: Mobil Sering Terjebak Macet Ternyata Lebih Cepat Rusak

"Hal ini akan memungkinkan tulang panggul yang kuat menyerap kekuatan benturan, dapat mengurangi kemungkinan luka dalam," ujar Raymond.

Kemudian letakkan satu lengan di bawah sabuk pengaman dan yang lainnya di atas sabuk pengaman. Selalu posisikan jangkar sabuk pengaman ke posisi terkunci pada ketinggian yang sesuai.

"Jangan sekali-kali memposisikan sabuk pengaman di leher atau wajah karena ketika tertarik akan berdampak fatal," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kapal Selam Wisata Tenggelam di Laut Merah, 6 Orang Tewas
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau