Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Bus di Puncak, Tanggung Jawab Pengemudi Dipertanyakan

Kompas.com - 04/08/2024, 14:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kecelakaan bus pariwisata kembali terjadi di daerah Puncak, Bogor, Sabtu (3/8/2024). Bus yang diisi 30 penumpang itu masuk jurang dan menabrak rumah warga, tidak ada korban jiwa, hanya sembilan penumpang alami luka-luka.

"Bus pariwisata dengan nomor polisi DK 7359 AJ ini awalnya disewa oleh rombongan keluarga. Mereka berjumlah sekitar 30 orang atau penumpang," kata Kapolsek Cisarua Kompol Eddy Santoso saat dikonfirmasi via telepon, Sabtu (3/8/2024).

Bus berangkat dari Rawabelong, Jakarta Barat menuju Vila Putih HMA Puncak di Desa Kuta, Kecamatan Megamendung. Sopir mengambil jalur alternatif dari arah Taman Safari menuju arah Citeko.

Baca juga: Tips Agar Penumpang Tidak Tertinggal Bus AKAP

Bus pariwisata bernomor polisi DK 7359 AJ terperosok dan terguling menimpa rumah warga di Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (3/8/2024).Dok. Polsek Cisarua Kabupaten Bogor Bus pariwisata bernomor polisi DK 7359 AJ terperosok dan terguling menimpa rumah warga di Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (3/8/2024).

Adapun kondisi jalan yang dilalui merupakan jalur dengan banyak tikungan tajam menurun serta tanjakan.

Setibanya di jalan alternatif Taman Safari, Kampung Panjang, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, sopir bus melaju lurus lalu membentur besi pembatas jalan dengan cukup keras.

Bus kemudian terperosok ke tebing lalu terguling hingga menimpa rumah warga.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, kecelakaan ini menjadi pelajaran buat pengemudi bus. Sering kecelakaan terjadi karena salah pilih rute, ingin cepat sampai dan sebagainya.

Baca juga: Produsen Makin Ramai, Pasar Otomotif Nasional Masih Stagnan


"Pilih jalan yang sesuai aturan, dimensi, kemampuan dan tingkat risiko terkecil. Jangan main asal terabas sekalipun secara jarak lebih dekat," kata Sony kepada Kompas.com, Sabtu (3/8/2024).

Sebagai pengemudi bus, Sony mengingatkan kalau tanggung jawab penuh ada di dirinya. Etika berkendara dan cara mengemudi sampai kesiapan unit bus juga termasuk cara pengemudi mempertanggungjawabkan pekerjaannya.

"Itu saya juga enggak mengerti, sepertinya meremehkan profesi pengemudi, atau belum kena batunya. Harus ada pengetatan (aturan dan standar operasi) dari pemilik unit," kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau