BOGOR, KOMPAS.com - Kecelakaan bus pariwisata kembali terjadi di daerah Puncak, Bogor, Sabtu (3/8/2024). Bus yang diisi 30 penumpang itu masuk jurang dan menabrak rumah warga, tidak ada korban jiwa, hanya sembilan penumpang alami luka-luka.
"Bus pariwisata dengan nomor polisi DK 7359 AJ ini awalnya disewa oleh rombongan keluarga. Mereka berjumlah sekitar 30 orang atau penumpang," kata Kapolsek Cisarua Kompol Eddy Santoso saat dikonfirmasi via telepon, Sabtu (3/8/2024).
Bus berangkat dari Rawabelong, Jakarta Barat menuju Vila Putih HMA Puncak di Desa Kuta, Kecamatan Megamendung. Sopir mengambil jalur alternatif dari arah Taman Safari menuju arah Citeko.
Adapun kondisi jalan yang dilalui merupakan jalur dengan banyak tikungan tajam menurun serta tanjakan.
Setibanya di jalan alternatif Taman Safari, Kampung Panjang, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, sopir bus melaju lurus lalu membentur besi pembatas jalan dengan cukup keras.
Bus kemudian terperosok ke tebing lalu terguling hingga menimpa rumah warga.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, kecelakaan ini menjadi pelajaran buat pengemudi bus. Sering kecelakaan terjadi karena salah pilih rute, ingin cepat sampai dan sebagainya.
"Pilih jalan yang sesuai aturan, dimensi, kemampuan dan tingkat risiko terkecil. Jangan main asal terabas sekalipun secara jarak lebih dekat," kata Sony kepada Kompas.com, Sabtu (3/8/2024).
Sebagai pengemudi bus, Sony mengingatkan kalau tanggung jawab penuh ada di dirinya. Etika berkendara dan cara mengemudi sampai kesiapan unit bus juga termasuk cara pengemudi mempertanggungjawabkan pekerjaannya.
"Itu saya juga enggak mengerti, sepertinya meremehkan profesi pengemudi, atau belum kena batunya. Harus ada pengetatan (aturan dan standar operasi) dari pemilik unit," kata Sony.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/08/04/144100415/kecelakaan-bus-di-puncak-tanggung-jawab-pengemudi-dipertanyakan