JAKARTA, KOMPAS.com - Subaru di Indonesia masih mengandalkan impor secara utuh dari Jepang. Pabrikan ini masih belum mau untuk berinvestasi lebih membangun pabrik perakitan di Tanah Air.
Padahal, belum lama ini diberitakan bahwa Subaru sudah menutup pabrik perakitannya di Malaysia dan di Thailand. Padahal, kedua negara tersebut yang tadinya memegang wilayah Asia Tenggara, kecuali Indonesia.
Baca juga: Ikuti Toyota, Subaru WRX Pakai Bahan Bakar Sintetis buat Balapan
Kondisi ini tentu memberikan peluang bagi Indonesia untuk mengajak Subaru berinvestasi. Tapi, Subaru dan PT Plaza Auto Mega masih bertahan untuk mengimpor secara utuh. Meskipun, harga jualnya jadi lebih tinggi.
Hajime Sasaki, General Manager Sales & Marketing, Subaru Corporation Japan, mengatakan, saat ini, pihaknya tidak memiliki rencana semacam itu. Sebab, Subaru di sini sangat bergantung pada Plaza Auto.
"Mereka bekerja dengan sempurna, jadi kami belum merasa perlu melakukan investasi. Tapi, tergantung dari situasinya, kami akan tetap diskusi bersama, apa situasi yang ideal untuk bisa mendiskusikannya," ujar Sasaki, kepada wartawan, saat ditemui di Tangerang, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Subaru Belum Berencana Pasarkan Kendaraan Elektrifikasi di Indonesia
Sasaki menambahkan, investasi adalah suatu komitmen dari sisi pabrikan untuk pasar. Tentunya, hal tersebut akan sangat mudah dimengerti oleh konsumen.
Saat ini, Subaru Indonesia sudah memasarkan beberapa model, seperti Forester, Crosstrek, Outback, WRX Sedan, WRX Wagon, dan BRZ. Keenam model tersebut dipasarkan mulai Rp 549,5 juta (OTR Jakarta) hingga Rp 1,029 miliar (OTR Jakarta).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.