JAKARTA, KOMPAS.com – Pasar mobil bekas masih didominasi mobil dengan mesin bakar internal. Padahal penjualan mobil listrik maupun hybrid mulai meningkat signifikan sejak beberapa waktu lalu.
Terbatasnya unit mobil listrik bekas disinyalir karena konsumen belum banyak yang menjual. Sebab, konsumen mobil baru, karena kebanyakan membeli secara kredit, lebih banyak menjual setelah cicilan lunas.
“Biasanya (mobil listrik) mulai banyak ke pasar mobil bekas setelah 4-5 tahun, setelah cicilan lunas,” ujar Jany Candra, CEO PT Autopedia Sukses Lestari (platform mobil bekas Caroline), saat ditemui Kompas.com di Tangerang, Selasa (27/7/2024).
Baca juga: Kesalahan Umum Pengemudi Pemula di Jalan Tol
Jany juga mengatakan, depresiasi harga mobil listrik bekas terbilang lebih tinggi ketimbang mobil konvensional dengan mesin bakar internal.
“Penurunan harga bisa 30-40 persen. Karena orang khawatir dengan harga baterainya, masih di situ isunya,” ucap Jany.
Menurutnya, beberapa APM memang memberikan garansi panjang buat mobil listrik. Namun garansi tersebut kabarnya tidak berlaku saat mobil sudah berpindah tangan, tidak melekat pada mobil.
Baca juga: Toyota Luncurkan Starlet Cross, Kembaran Suzuki Fronx
“APM memang kasih garansi panjang, tapi enggak boleh pindah tangan. Kalau ada info terbaru saya belum tahu, tapi sejauh ini begitu. Paling enggak itu persepsi yang ada di masyarakat,” kata Jany.
Ia menambahkan, beberapa merek mobil listrik mulai tersedia di pasar mobil bekas, misalnya Wuling atau Hyundai. Tapi secara jumlah unit, mobil hybrid masuh lebih banyak ketimbang mobil listrik.
“Secara unit masih lebih banyak hybrid, tapi memang sudah usia tua. Kan hybrid sudah lebih lama. Tapi kalau permintaan, belum lama kami ada lelang Wuling itu cukup laku sih,” ucap Jany.
“Jadi kalau listrik yang kecil, mungkin masih lebih (diminati), karena orang pakai untuk harian, harga juga lebih murah. Tapi kalau listrik yang premium, lebih jarang, terus takut karena baterainya mahal,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.