SOLO, KOMPAS.com - Ganti ban mobil perlu dilakukan ketikan usia pakainya sudah terpenuhi atau kondisinya sudah tidak layak pakai.
Ganti ban bukan hanya sekadar dicopot dan pasang yang baru, namun ada hal penting setelah dilakukan penggantian.
Zulpata Zainal, On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk mengatakan, setelah ganti ban mobil perlu dilakukan spooring dan balancing.
Baca juga: Resmi Ditutup, GIIAS 2024 Jadi Momen Peluncuran 60 Kendaraan Baru
“Lebih baik demikian, tapi kalau sebelumnya tidak ada masalah dengan kelurusan roda tidak dilakukan spooring tidak apa-apa,” kata Zulpata kepada Kompas.com, Sabtu (27/7/2024).
Zulpata melanjutkan, namun untuk proses balancing ini wajib dilakukan setiap kali kita ganti ban mobil.
Fungsi balancing sendiri adalah untuk kesetimbangan antara ban dan pelek. Penyeimbangan ini tidak hanya dilakukan saat mengganti ban baru saja, tapi juga saat ganti dengan ban bekas jika diperlukan.
Baca juga: Respons Positif Pengunjung Booth Toyota di GIIAS 2024
“Saat pelek ataupun bannya diganti dengan yang baru belum tentu bagian kaki-kaki bisa langsung seimbang. Sehingga, perlu dilakukan balancing agar bagian kaki-kaki ini kembali seimbang saat menggunakan ban baru,” katanya.
Zulpata mengatakan, jika tidak melakukan balancing maka bisa tidak seimbang dan akan ada getaran pada kecepatan 60 Kpj ke atas tergantung kendaraan.
Bahkan, efek lainnya setir bisa bergerak ke kiri-kanan atau tire shimmy, di mana kalau diabaikan ban bisa aus parah pada bagian telapak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.