KLATEN, KOMPAS.com - Laju sepeda motor seharusnya stabil ketika tidak ada gaya yang mempengaruhi kemudi. Namun, ketika terdapat komponen suspensi bermasalah maka menjadi lebih mudah oleng.
Adanya gaya tarik ke kanan atau kiri meski motor tetap ingin dikendarai lurus dapat membahayakan penumpang pasalnya ada potensi motor bermanuver di luar keinginan.
Agus, Service Advisor Ahass Cawas, Klaten mengatakan penyebab motor oleng saat dikendarai bisa disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya kondisi keempukan peredam kejut depan.
Baca juga: Suspensi Nmax Turbo Diklaim Lebih Nyaman, Ini Alasannya
“Pertama motor harus diuji oleh mekanik untuk mengkonfirmasi penyebab kerusakannya, setelah itu akan disarankan jenis perbaikannya, bila memang peredam kejutnya terlalu empuk salah satu sisi maka oleng akan terjadi,” ucap Agus kepada Kompas.com, Sabtu (13/7/2024).
Agus mengatakan kondisi peredam kejut bisa lemah meski tidak ada kerusakan seperti bocornya seal yang dapat membuat minyaknya berkurang.
“Jika memang tidak ada kerusakan, maka solusi motor oleng karena peredam kejut bisa berupa kuras minyaknya, ini menjadi perawatan berkala suspensi motor setiap menempuh jarak 15.000 Km,” ucap Agus.
Baca juga: Jangan Lupa Melakukan Perawatan Suspensi Sepeda Motor
Agus mengatakan ongkos kuras minyak peredam kejut motor bagian depan mulai Rp 40.000. Perawatan berupa penggantian minyak dengan yang baru sesuai volume yang dibutuhkan.
“Jika pengisian minyak kurang maka dampaknya peredam kejut akan terlalu empuk, dampaknya menjadi tidak nyaman dan oleng, bisa juga diikuti dengan tanda ban aus tidak merata,” ucap Agus.
Jadi, ketika motor Anda mengalami oleng saat melaju ada kemungkinan peredam kejut depannya sudah waktunya perawatan meski tidak terdeteksi kerusakan komponen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.