Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

63 Persen Masyarakat Pulau Jawa Pilih Mobil Bekas, Ini Alasannya

Kompas.com - 12/07/2024, 08:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Melambatnya penjualan mobil baru pada sepanjang semester-I 2024 salah satunya disinyalir karena peralihan konsumen ke pasar mobil bekas.

Penelitian dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), mengatakan, pasar mobil bekas naik hampir tiga kali lipat dari 500.000 unit pada 2013 menjadi 1,4 juta unit pada 2023.

Menurutnya, salah satu alasan peningkatan pasar mobil bekas karena menjadi pilihan masyarakat ketika peningkatan pendapatan per kapita di dalam negeri tak sebanding kenaikan harga mobil baru.

Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Ingat Jaga Jarak

Ilustrasi jual mobil bekasDok. Caroline Ilustrasi jual mobil bekas

Berdasarkan riset pada responden yang sudah dilakukan, Riyanto mengatakan, sebanyak 63 persen masyarakat di pulau Jawa membeli mobil bekas pada 2023.

Sementara, di Sumatra responden yang menjawab tidak setinggi di Jawa, namun pilihan mobil bekas tetap mendominasi, yaitu 56 persen.

"Ini mungkin karena market mobil bekas Jawa bisa dipengaruhi oleh harga mobil baru naik, tapi (mobil) bekas tersedia di pasaran cukup banyak dan harga relatif lebih rendah," ujar Riyanto, pengamat otomotif dan peneliti LPEM FEB UI di Jakarta (10/7/2024).

Baca juga: Spesifikasi Suzuki Fronx yang Diduga Bakal Jadi Pengganti Ignis

Penyebab peralihan ini karena harga mobil baru mengalami depresiasi setelah dipakai konsumen dan cenderung turun di pasar mobil bekas. Selain itu, kunjungan ke web platform mobil bekas dari bulan ke bulan juga meningkat.

"Harga mobil bekas terdepresiasi dibanding mobil baru di atas 2020, mobil terdepresiasi 50 persen untuk MPV, jadi orang akhirnya pilih mobil bekas,” ucap Riyanto.

“Dan market makin simetris kalau dulu beli mobil bekas seakan beli mobil dalam karung, sekarang dikasih tahu cacatnya. Dulu disembunyikan, sekarang harga sekian, ada cacat di sini dan di sini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau