Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rem Blong Bisa Terjadi Kapan Saja, Bahkan Tanpa Gejala Sebelumnya

Kompas.com - 21/06/2024, 17:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Salah satu kewajiban pengemudi dalam menekan risiko kecelakaan dalam perjalanan adalah menyiapkan mobil dalam kondisi prima, salah satunya pada sistem rem.

Dengan persiapan maka risiko terjadinya rem blong akan lebih minim. Namun, bukan jaminan bahwa mobil yang sudah melakukan servis bisa terhindar dari rem blong bila pengemudi tidak memperhatikan aspek pemicunya.

Eko Setiawan, Pemilik Everest Motor Bintaro mengatakan perawatan mobil sebelum perjalanan jauh merupakan antisipasi terjadinya kendala di jalan.

Baca juga: Punya CVT Cerdas, NMAX Turbo Lebih Aman dari Rem Blong?


“Yang terpenting ada usaha untuk menekan segala kemungkinan masalah di jalan, seperti misal rem blong, maka konsumen perlu servis sistem rem mobil sebelum mobil digunakan,” ucap Eko kepada Kompas.com, belum lama ini.

Eko mengatakan dari segi persiapan, maka servis sistem rem bisa menjadi cara paling ampuh untuk menekan risiko terjadinya rem blong. Selanjutnya, pengemudi hanya perlu mengatur perilaku berkendara yang aman dan benar.

“Rem blong adalah masalah perjalanan yang dihindari oleh semua orang saya kira, jujur saja rem blong biasanya terjadi karena kejadiannya mendadak, jika dari awal sudah ada masalah biasanya pengemudi akan menyadarinya,” ucap Eko.

Baca juga: Kenapa Bus dan Truk Sering Mengalami Rem Blong?

Truk skidtank elpigi mengalami rem blong hingga terjadi kecelakaan beruntun di Kabupaten Jember pada Sabtu (4/5/2024)Kompas.com/Dokumentasi Polsek Silo Truk skidtank elpigi mengalami rem blong hingga terjadi kecelakaan beruntun di Kabupaten Jember pada Sabtu (4/5/2024)

Maka dari itu, Eko mengimbau bila sudah ada tanda-tanda sistem bermasalah, sebaiknya mobil tidak dipaksakan terus melaju seakan tidak terjadi apa-apa. Pengemudi tak perlu segan untuk datang ke bengkel untuk sekadar melakukan pemeriksaan.

Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan dari sekian banyak peristiwa kecelakaan yang disebabkan oleh rem blong, bukan karena kerusakan rem melainkan kesalahan pengemudi dalam memahami prosedur melewati jalanan menurun.

“Dari hampir keseluruhan kasus rem blong masalahnya adalah pengemudi, tidak terkait dengan sistem rem kendaraan,” ucap Wildan kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Pertamina dan KNKT Bikin Program Mitigasi Pencegahan Rem Blong

Truk pengangkut elpiji melintang di jalan Semarang-Solo setelah mengalami kecelakaan karena rem blongKOMPAS.com/Dok. Humas Polres Semarang Truk pengangkut elpiji melintang di jalan Semarang-Solo setelah mengalami kecelakaan karena rem blong

Wildan mengatakan jika pengemudi memahami prosedur melewati jalanan menurun, rem kendaraan tidak akan blong seperti yang banyak dijumpai.

“Saat melewati jalan menurun, hal yang perlu diperhatikan adalah tidak boleh hanya mengandalkan rem utama, tapi harus mengandalkan engine brake,” ucap Wildan.

Menurut Wildan, dengan memasang gigi rendah untuk melewati jalanan menurun maka laju kendaraan akan menjadi pelan, atau tidak menyelonong karena gaya dorong gravitasi bumi.

Jadi, peristiwa rem blong memang bisa terjadi tanpa adanya gejala yang timbul sebelumnya akibat tidak adanya antisipasi dari pengemudi. Maka dari itu selama dalam perjalanan pengemudi tetap perlu waspada bahwa bahaya rem blong selalu mengintai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com