Enea Bastianini Incar Kursi GasGas Tech3

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa transfer pebalap MotoGP musim depan terus bergejolak. Usai Jorge Martin memutuskan pindah ke Aprilia, pertanyaan yang muncul ialah ke mana Enea Bastianini berlabuh.

Seperti diketahui, kursi Bastianini di tim pabrikan Ducati diperebutkan oleh Marc Marquez dan Martin. Namun, Martin yang kesal ultimatumnya tak digubris akhirnya berlabuh ke Aprilia.

Baca juga: Subaru WRX tS 2025 Dibekali Suspensi dan Rem Baru, Performa Tetap Sama

Adapun Bastianini juga sedang mencari kursi di tim lain, manajernya Carlo Pernat mengatakan bahwa Bastianini akan pindah ke KTM.

Dok. Ducati Enea Bastianini saat berlaga pada MotoGP Mandalika 2023

"Enea Bastianini akan mengendarai KTM resmi tahun depan," ujar Pernat kepada Radio Rai Italia, dikutip dari Crash, Rabu (5/6/2024).

Harapannya adalah tahun depan KTM mengeluarkan empat motor spek pabrikan, dengan rincian dua untuk tim Red Bull KTM dan dua unit lagi untuk tim satelit di tim GasGas Tech3 seperti konsep Pramac Ducati.

Baca juga: Jangan Taruh Helm di Bawah Sinar Matahari Langsung

Jadi, meskipun Bastianini secara teori akan pindah ke tim satelit, dia akan mendapat paket motor dan dukungan yang sama seperti di tim pabrikan.

Tim pabrikan KTM kemungkinan tetap diisi oleh dua orang yaitu Brad Binder dan Pedro Acosta, sedangkan GasGas Tech3 oleh Bastianini dan satu lagi masih belum terkonfirmasi.

Dok. Ducati Enea Bastianini saat berlaga pada MotoGP Mandalika 2023. Terkini, Bastianini tampil sebagai pemenang balapan MotoGP Malaysia 2023 yang dilangsungkan di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada Minggu (12/11/2023) siang WIB.

Jika melihat langkah Bastianini ke KTM dan keputusan Martin pindah ke Aprilia, maka ditengarai Ducati akan mengambil Marc Marquez untuk jadi tandem Pecco Bagnaia.

Sedikit kilas balik, Bastianini berebut kursi tim pabrikan Ducati dengan Martin. Penampilannya yang apik pada 2022 membuat Ducati memilihnya masuk Ducati Lenovo.

Sayang tahun pertamanya dirusak oleh banyak cedera yang membuat penampilannya kurang baik. Sedangkan di tahun kedua saat mulai pulih, dominasinya “dirusak” hadirnya Marc Marquez.