Tapi tetap saja rasa penasaran itu terus menghantui. Alhasil saya coba memberinya sedikit experience, dengan akselerasi pakai mode sport saat kami berada di luar kota, dekat sirkuit MotoGP di Philip Island.
Meski tak sekencang ekspektasinya, namun dia senang akan suara knalpot yang menurutnya cukup membangkitkan adrenalin.
Saat itu jalan lalu lintas kosong dan ada beberapa jalan dengan tikungan meliuk, sekalian saya coba stabilitasnya saat bermanuver.
Soal stabilitas sih saya tidak pernah ragu dengan performa BMW. Namun tetap kita tidak akan tahu sampai kita benar-benar mencobanya. Hasilnya, X2 ini memang enak untuk bermanuver, stabil, cekatan, minim body roll dan tidak limbung. Bagi saya komposisinya pas antara kenyamanan dan juga stabilitas.
Paket yang menarik. Seandainya mobil ini diluncurkan saat saya masih berusia di rentang 25 tahun hingga 35 tahun, rasanya akan jadi pertimbangan. Apalagi kalau harganya tidak terlalu jauh dari X1 varian termahal (Rp 985 juta, OTR Jakarta).
Konon kabarnya model ini akan hadir di Indonesia pada awal 2025, dan ada varian EV-nya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.