Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Melaju Pelan, Apa Ban Bisa Pecah?

Kompas.com - 20/04/2024, 07:22 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, beredar video yang memperlihatkan mobil terbalik di jalan raya yang diduga karena pecah ban. Lantas, apa benar ban bisa meletus jika mobil melaju tidak kencang?

Biasanya, kejadian pecah ban dialami ketika mobil sedang melaju dalam kecepatan tinggi, seperti di jalan tol. Pecahnya ban juga dikarenakan banyak faktor.

Baca juga: Video Viral, Mobil Terbalik Diduga karena Pecah Ban

Zulpata Zainal, On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk., mengatakan, sulit juga untuk ban mobil sampai meletus. Sebab, komponen tersebut diciptakan untuk dapat bertahan dalam banyak kondisi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Cetul_22 (@cetul_22)

"Susah banget, ban mobil kuat banget, dibuat dari beberapa lapisan benang, yang sangat kuat. Ada polyester, rayon atau aramide, dan sebagainya. Telapaknya malah pakai sabuk baja, lebih susah lagi kalau mau dibuat pecah," kata Zulpata.

"Di laboratorium Gajah Tunggal, ban dibuat pecah untuk tahu kekuatan ban, ban dipasang di alat drum test namanya. Ban diputar dengan kecepatan penuh sesuai dari spesifikasi masing-masing ban, sampai pecah," ujarnya.

Baca juga: Arus Balik Berpotensi Hujan, Jangan Abaikan Kondisi Ban Mobil

Zulpata mengatakan, pecahnya ban bisa berhari-hari, tidak ada yang menunggu tes tersebut. Hingga mesinnya berhenti karena bannya sudah pecah. Lalu, ada tes yg dilakukan di laboratorium GT Radial, seperti endurance dan high speed test.

Waspadai potensi pecah ban mobil di jalan tol saat mudik Lebaran. Berikut tanda-tanda dan cara mencegahnya. tsikot.com Waspadai potensi pecah ban mobil di jalan tol saat mudik Lebaran. Berikut tanda-tanda dan cara mencegahnya.

"Semuanya perlu waktu yang lama. Jadi, kalau dipakai normal, sepertinya susah buat pecahkan ban. Ban mungkin pecah, waktu tekanan angin kurang, kendaraan tetep digas dan kemudian masuk lubang atau menghantam benda keras. Nah, ini mungkin terjadi ban pecah," kata Zulpata.

Zulpata menyarankan, agar ban mobil tidak pecah, maka pastikan tekanan udara sesuai yang direkomendasikan pabrikan mobil. Pastikan muatan sesuai batas yang direkomendasikan pabrikan mobil.

Ilustrasi pecah ban: Kecelakaan tunggal di Tol Jagorawi, Minggu (15/9/2019), karena mobil mengalami pecah ban.Shutterstock Ilustrasi pecah ban: Kecelakaan tunggal di Tol Jagorawi, Minggu (15/9/2019), karena mobil mengalami pecah ban.

"Pastikan tidak ada kerusakan luka atau sobek di sekeliling bagian ban. Lebih berhati-hati lagi ketika melewati genangan air atau lubang di jalanan. Terakhir ikuti aturan pemerintah tentang batas kecepatan yang diperbolehkan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau