Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Kondisi Terjebak Kendaraan Lain Saat di Jalan Tol

Kompas.com - 19/04/2024, 15:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan tabrakan beruntun merupakan salah satu kecelakaan yang paling banyak terjadi di jalan tol. Kecelakaan beruntun terjadi karena pengemudi tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan lain.

Meski ada rumus tiga detik di jalan tol untuk menghindari tabrakan, nyatanya tak sedikit kecelakaan beruntun masih terjadi. Bahkan kadang tabrakan beruntun melibatkan banyak mobil.

Baca juga: Ini Fungsi Cip RFID di Pelat Nomor Kendaraan

Instruktur utama, Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengatakan, selain jurus jaga jarak tiga detik, dalam safety driving terutama di jalan tol ada rumus lain menghindari kecelakaan.

Bekas roda kecelakaan terjadi di Jalan Tol Solo-Ngawi, Kilometer 534.200 A, lebih tetapnya di dekat Jembatan Operasional Tangkil, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, pada Rabu (19/4/2023), sekitar pukul 07.30 WIB.KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Bekas roda kecelakaan terjadi di Jalan Tol Solo-Ngawi, Kilometer 534.200 A, lebih tetapnya di dekat Jembatan Operasional Tangkil, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, pada Rabu (19/4/2023), sekitar pukul 07.30 WIB.

"Kita harus paham bahwa lingkungan sekeliling tidak aman, karena perilaku tidak aman. Tingkatnya kewaspadaan dan lakukan strategi sebaik mungkin," ujar Jusri kepada Kompas.com, Jumat (19/4/2024).

Pertama kata Jusri, ada istilah dont get the box atau jangan berada di dalam kotak, yaitu kondisi di mana mobil pengemudi berada di tengah-tengah mobil lain.

"Selalu sediakan ruang agar tidak terjebak dalam kondisi boxed, yaitu kondisi di mana mobil terperangkap atau terkurung mobil lain di dalam empat sisi," kata Jusri.

Baca juga: Rawan Kehilangan Traksi, Kenapa Innova Zenix Pakai Sistem FWD?

Evakuasi korban kecelakaan di Km 58 jalan tol Jakarta - Cikampek, Senin (8/4/2024).Dok Tim SAR Evakuasi korban kecelakaan di Km 58 jalan tol Jakarta - Cikampek, Senin (8/4/2024).

"Ketika mobil kita berada di tengah-tengah, yaitu di depan ada mobil, di belakang ada mobil dan di samping kiri-kanan ada mobil itu namanya kondisi boxed," ujarnya.

Jusri mengatakan, saat di tol untuk seorang pengemudi bagaimanpun caranya usahakan di kecepatan tinggi jangan berada di dalam kondisi boxed.

"Kalau di depan, belakang dan samping kiri ada mobil maka usahakan samping kanan kita kosong. Begitu juga di titik yang lain, misalkan samping kiri-kanan dan belakang ada mobil usahakan di depan kosong. Anda harus lari," ujarnya.

Baca juga: Naik Bus AKAP Saat di Kapal Feri, Penumpang Wajib Keluar Kabin

Mobil bertubrukan usai mengalami kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Rabu (27/3/2024). INSTAGRAM/@TMCPOLDAMETRO Mobil bertubrukan usai mengalami kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Rabu (27/3/2024).

"Ruang kosong itu ialah ruang untuk menghindar. Di dalam metode defensive crash free habbit, itu ada namanya lead yourself an out yaitu biasakan sediakan ruang untuk menghindar. Usahakan anda tidak pernah terperangkap," katanya.

Jusri mengatakan, kondisi boxed berbahaya sebab kalau ada kecelakaan maka pengemudi tidak punya jalan keluar untuk antisipasi dan menyelamatkan diri.

"Bila di jalan raya kita berada di boxed tidak apa-apa sebab kecepatannya rendah. Tapi kalau di tol mobil dalam kecepatan tinggi. Kalau terjebak di tol kemudian bisa berbahaya," ujar Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau