JAKARTA, KOMPAS.com – Insiden kecelakaan yang melibatkan truk dengan beberapa mobil penumpang terjadi di Gerbang Tol Halim Utama, Rabu (27/3/2024) pagi.
Dalam sebuah potongan percakapan sopir truk MI (18 tahun) dengan petugas kepolisian, disebutkan alasan kenapa truk sampai melaju tak terkendali menjelang gerbang tol.
Menurut keterangan MI, kondisi gas tidak berfungsi dengan baik, sehingga membuat truk melaju sampai menabrak kendaraan di depannya.
Baca juga: Jangan Mudah Tertipu, Toyota Limo Bekas Taksi Dijual Jadi Vios
"Dikerjain sama orang tali gasnya dicopotin, begitu saya pasang enggak bisa disetel yang penting bisa gas aja,", ujar sopir truk MI, dilansir dari Instagram @jakarta.terkini, Rabu (27/3/2024).
Menanggapi alasan tersebut, Department Head of Part Business Development PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Yogi Krisdian, menilai bahwa pernyataan sopir agak janggal.
Selain itu, alasan sopir secara teknis juga tidak masuk akal. Menurutnya, ide mengenai tali/kabel gas yang copot merupakan alibi. Apalagi melepas kabel gas bukan pekerjaan yang sederhana.
Baca juga: Sebelum Kecelakaan Beruntun, Truk ODOL Ternyata Tabrakan dengan Xpander
“Kalau tali gas dicopot, artinya tidak terhubung dengan pedal gas di dalam kabin. Kalau dia sedang jalan tiba-tiba putus kabel gasnya, artinya pengaturan kecepatan tidak berfungsi, akan balik ke kondisi idle,” ujar Yodi, kepada Kompas.com (27/3/2024).
“Iya karena di injection pump ada return spring yang akan mengembalikan posisi rack ke posisi idle. Kalau ada yang mencopot, misal dari posisi injection pump, itu harus jungkit kabin, susah kalau enggak,” kata dia.
Yogi juga mengatakan, andaikata truk telah menjalani pemakaian yang berat, efeknya juga tidak akan menjalar ke kabel gas.
Baca juga: Mudik Pakai Toyota Agya, BBM Full Bisa sampai Mana?
“Pemakaian berat di kendaraan dan kondisi jalan, pengaruhnya agak sulit terkait ke situ (kabel gas). Karena kabel gas itu murni hubungannya dengan injection pump,” ucap Yogi.
“Tugasnya menggerakkan rack di injection pump untuk mengatur posisi plunger sehingga jumlah bahan bakar sesuai dengan kecepatan kendaraan, atau sesuai dengan beban mesin saat itu,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.