JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil hybrid saat ini mulai menjadi salah satu tren kendaraan elektrifikasi di Tanah Air.
Seiring banyaknya populasi mobil hybrid di Indonesia, kini mulai tersedia komponen fast moving buat mobil hybrid yang memiliki ciri khas tersendiri.
Perbedaan karakteristik diperlukan untuk meningkatkan kemampuan mobil dalam memperoleh efisiensi.
Baca juga: Daftar Harga Tiket Bus AKAP Jakarta - Malang buat Mudik Lebaran 2024
Lung Lung CEO Dokter Mobil mengatakan, mobil hybrid membutuhkan oli yang lebih encer dengan SAE 0W-20 atau 0W-16.
Misalnya saja untuk Toyota Innova Zenix hybrid direkomendasikan untuk menggunakan oli encer SAE 0W, yakni 0W-16 dan 0W-20 yang dinilai cocok untuk mobil-mobil modern dengan tingkat efisiensi yang tinggi.
“Mobil hybrid itu olinya harus encer dan ada aditif khusus, kalau tidak 0W-20 atau 0W-16, supaya bisa benar-benar melapisi dan melindungi mesinnya. Karena ketika dipompa harus cepat mutar,” ucap Lung-lung, saat ditemui di Jakarta Utara, Rabu (20/3/2024).
Namun, penggunaan oli encer untuk mobil hybrid juga memiliki risiko, di mana bisa mempengaruhi efisiensi bahan bakar.
“Jeleknya oli encer itu penguapannya tinggi. Kita di Indonesia iklim tropis, panas hampir setiap hari, gara-gara itu mesin bisa panas dan menguap,” kata Lung Lung.
Baca juga: Rekomendasi Bengkel Perbaikan Kaki-kaki Mobil
“Penguapan oli ini kemudian dimasukkan lagi ke dalam intake atau ruang bakar, karena uap oli kan bisa kebakar. Dan saat dimasukkan itu biasanya kotor, intakenya kotor, businya cepat kotor, sehingga menurunkan efisiensi,” lanjutnya.
Kendati demikian, menurut Lung Lung tidak ada perbedaan jadwal servis atau interval penggantian oli mesin antara mobil hybrid dan konvensional.
“Untuk interval penggantiannya sama setiap 10.000 Km,” kata Lung Lung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.