JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengaku akan mengkaji dan mengevaluasi data, sebagai upaya pencetusan standardisasi motor listrik.
BSN menjelaskan, alasan di balik proses rencana standardisasi ini adalah untuk menindaklanjuti kasus pencurian baterai motor listrik yang semakin marak terjadi.
Iriana Margahayu, Direktur pengembangan Standar Mekanika, Energi, Infrastruktur dan Teknologi BSN menjelaskan, pihaknya akan mulai mengumpulkan data seputar kasus pencurian yang sudah terjadi.
Selain itu, pihak BSN juga akan memanggil jajaran produsen motor listrik untuk melakukan audiensi, dan membahas secara detil terkait isu ini.
“Soal standardisasi, kami (BSN) juga harus berdiskusi dengan pelaku-pelaku usaha di bidang industri yang membuat kendaraan itu, yaitu para produsen motor listrik,” ucapnya saat berbincang dengan Kompas.com di Jakarta, belum lama ini.
Baca juga: Tahun Lalu Menang, Diggia Dapat Tekanan Jelang MotoGP Qatar 2024
Merespon rencana BSN, beberapa produsen motor listrik mengaku siap tunduk dan mengikuti rentetan regulasi standardisasi yang mulai dicanangkan.
Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) yang menaungi beberapa merek motor listrik, mengungkap siap berpartisipasi dalam hal riset serta penyediaan data.
Tenggono Chuandra Phoa, Sekertaris Jenderal Periklindo menjelaskan, keberadaan standardisasi motor listrik diyakini bisa memberikan rasa aman lebih untuk konsumen.
Baca juga: Harga Mobil Listrik per Maret 2024, Menanti MG, Wuling, dan VinFast
“Apapun itu jika kaitannya dengan regulasi pemerintah, kami (Periklindo) pastinya siap melakukan koordinasi,” ucapnya kepada Kompas.com, Selasa (5/3/2024).
Komitmen senada juga disampaikan Awan Setiawan Head of Sales and Marketing Division United E-Motor.
Menurutnya standardisasi yang komprehensif juga bisa memberikan dampak positif terhadap ekosistem motor listrik selanjutnya.
Baca juga: PO Bintang Zahira Rilis 2 Unit Bus Baru, Pakai Sasis Hino
“Industri kita (motor listrik) ini sedang berkembang pesat, jadi topik soal evaluasi baik itu regeluasi baru, atau aturan baru, itu pasti akan muncul,” ucapnya.
Bernardi Djumiril, President Director Gesits Motor Nusantara (Gesits) juga memberikan komentar. Menurutnya, pelayanan kepada konsumen adalah poin utama yang harus dilakukan semua produsen.
“Intinya kami sebagai pabrikan, pasti harus menomor satukan konsumen. Isu-isu dan kendala pasti terjadi, penanganannya adalah bagaimana kami mengevaluasi dan memberikan solusi,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.