Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Kirim Motor Listrik Pakai Bus Saat Mudik Lebaran 2024?

Kompas.com - 05/03/2024, 17:12 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

 

SOLO, KOMPAS.com - Pada tahun ini program Angkutan Motor Gratis atau Motis 2024 kembali digelar oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Namun, pada program tahun ini ada pengecualian bahwa Motis 2024 tidak bisa melayani motor listrik.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kemenhub Arif Anwar mengatakan, belum adanya regulasi yang mengatur mengenai standar operasional prosedur (SOP) pengangkutan motor listrik menggunakan kereta api dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub.

Baca juga: Awas, Aki Mobil Bisa Tekor jika Kunci Tidak Dicabut

 Angkutan Motor Gratis (MOTIS) tahun ini akan menjangkau wilayah Jawa TimurKEMENHUB Angkutan Motor Gratis (MOTIS) tahun ini akan menjangkau wilayah Jawa Timur

“Untuk saat ini kami belum melayani untuk motor listrik. Jadi regulasinya belum jelas dari Ditjen Perhubungan Darat. kami pun juga belum mengetahui secara pasti SOP-nya membawa motor listrik seperti apa,” katanya saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/3/2024).

Belum adanya SOP yang jelas, membuat pihaknya khawatir apabila tetap memaksakan mengangkut motor listrik saat program Motis 2024 akan berakibat fatal.

Lantas, apakah Perusahaan Otobus (PO) Bus di Indonesia menerima pengiriman motor listrik saat mudik lebaran 2024 nanti, mengingat beberapa PO Bus melayani paket barang salah satunya sepeda motor?

Baca juga: Alasan Sederhana Motor Wajib Menyalakan Lampu Siang Hari

Ilustrasi bagasi bus yang diisi beragam barang termasuk sepeda motorbonsaibiker.com Ilustrasi bagasi bus yang diisi beragam barang termasuk sepeda motor

Pemilik Perusahaan Otobus (PO) Sumber Alam Anthony Steven Hambali mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum pernah mendapat pengalaman mengirim motor listrik.

“Untuk saat ini kami belum ada pengalaman kirim motor listrik. Seharusnya bisa diproses seperti motor biasa,” kata Anthony kepada Kompas.com, Selasa (5/3/2024).

Anthony juga menjelaskan kemungkinan cara yang akan dilakukan jika mengangkut motor listrik dengan Bus.

Baca juga: Zero Motorcycles Bikin Paten Motor Listrik Pakai Kopling Manual

“Kalau di motor biasanya, BBM-nya harus dikosongkan, mungkin di motor listrik baterainya harus dilepas,” kata Anthony.

Selain itu, Anthony mengatakan jika PO Bus Sumber Alam mau melayani jika ada pelanggan yang akan mengirim motor listriknya dengan tarifnya mengacu pada ukuran motor.

Bagasi bus baru PO 27 TransInstagram @27trans Bagasi bus baru PO 27 Trans

Sementara, Rizky Kurniawan, staf ICT PO Agra Mas mengatakan, pihaknya masih membahas apakah boleh kirim motor listrik dengan Bus Agra.

“Saat ini juga masih menjadi konsen kita di dalam rapat internal. Rencananya juga masih kita bahas di rapat internal dalam minggu ini,” kata Rizky kepada Kompas.com, Selasa (5/3/2024).

Kemudian, CEO Elders Garage, Heret Frasthio mengatakan adanya baterai management system (BMS) seharusnya membuat motor listrik lebih aman dari kebakaran termasuk saat diangkut.

Baca juga: Bus Listrik JR Connexion Pertama Resmi Layani Rute PIK 2-Kelapa Gading


“Selain saat dicas, penyebab motor listrik terbakar bisa terjadi saat pengiriman, ketika unit berada di dalam kargo, karena kondisinya tidak bisa terprediksi, ada getaran dan sejenisnya sehingga bisa terjadi korsleting,” kata Heret kepada Kompas.com, belum lama ini.

Untuk itu, Heret mengatakan ketika proses pengiriman sebaiknya baterai dalam kondisi terlepas atau tidak terhubung dengan rangkaian, hal ini untuk menghindari korsleting.

“Saya kira ini sudah dipahami banyak orang, melepas baterai dari rangkaian kelistrikan motor listrik akan lebih minim risiko, kecuali pada motor listrik dengan baterai tanam ya,” kata Heret.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau