PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Penerapan kendaraan diesel dengan mesin Euro 4 sudah dimulai sejak 2022. Namun, ada masalah penyebaran bahan bakar yang sesuai standar Euro 4 yang belum merata, termasuk di Kalimantan dan Sulawesi.
Alhasil, truk yang sudah pakai mesin dengan standar Euro 4 terpaksa diisi pakai solar industri atau bio solar. Biar mesin tadi bisa menerima bahan bakar, maka kerja dari filter yang lebih keras, menyaring BBM yang tidak sesuai standar.
Efek lain adalah, permintaan filter BBM jadi meningkat karena kalau sudah tidak tersaring, maka mesin bisa hilang performanya. Jadi, perusahaan harus menyiapkan suku cadang seperti fuel filter lebih banyak.
Baca juga: Ketahui Batas Aman Motor Terobos Banjir
PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) selaku APM Mitsubishi Fuso memberi solusi agar bisa menekan ongkos, yakni membuat filter yang dibuat di dalam negeri.
Yogi Krisdian, Head of Part Business Development Department PT KTB mengatakan, KTB sudah studi kalau akan terjadi permintaan filter bahan bakar yang meningkat seiring penjualan truk Euro 4 dan ketersediaan BBM yang masih terbatas.
"Kami menyiapkan suku cadang yang tingkat lokal, KTB Genuine, termasuk filter BBM. Filter ini kita kembangkan dengan supplier lokal tapi kualitasnya disesuaikan dengan spesifikasi Fuso Jepang, kualitas sama tapi harga lebih kompetitif," ucapnya di acara peluncuran diler Fuso Pangkalan Bun, Selasa (27/2/2024).
Baca juga: Sudah Euro 4, Ini Keluhan yang Ditemui Pengguna Fuso
Yogi bilang, harga yang kompetitif tadi membuat biaya operasional bisa ditekan. Apalagi kondisi daerah yang jarang ada BBM standar Euro 4 membutuhkan filter lebih banyak.
"Soal ketersediaan di semua diler, filter BBM jadi satu barang yang harus tersedia. Khusus Kalimantan yang jaraknya jauh dari Jakarta, jumlah stok harus lebih banyak daripada yang ada di Jawa," kata Yogi.
Jadi kalau buat filter BBM, tentu harus disiapkan lebih banyak lagi. Biar truk dengan mesin Euro 4 bekerja dengan baik, maka harus lebih sering ganti filter jika memang menggunakan bio solar atau solar industri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.