Pekan Terakhir Januari 2024 Terjadi 1.933 Kecelakaan di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Telah terjadi 1.933 kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Indonesia sepanjang pekan terakhir Januari 2024, mulai Senin (29/1/2024) hingga Minggu (4/2/2024).

Rekapitulasi data ini diperoleh dari Integrated Road Safety Management System (IRSMS), sistem software khusus Korlantas Polri dengan fungsi mencatat dan mengkompilasi kecelakaan lalu lintas dalam skala nasional.

Jika dibandingkan dengan dua pekan sebelumnya tanggal 22-28 Januari 2024, jumlah kasus laka adalah 1.918, ada kenaikan sebanyak 25 kasus.

Adapun Provinsi Jawa Timur masih jadi penyumbang kecelakaan terbesar pada pekan lalu, dengan catatan 524 kasus.

Baca juga: Indomobil dan Foton Kolaborasi Bikin Kendaraan Niaga Listrik

DOKUMENTASI SATLANTAS POLRES KP Kabin pengemudi truk tronton remuk dalam kecelakaan lalu lintas tabrakan antar dua truk tronton di Kilometer 5 Jalan Wates ? Purworejo, Padujuhan Sogan, Kalurahan Sogan, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Satu sopir truk meninggal dunia dalam peristiwa ini.

Posisi kedua dan ketiga dipegang oleh Provinsi Jawa Barat dan Bali, dengan catatan masing-masing 342 kasus dan 153 kasus.

Berdasarkan data tersebut, nampak pula jika tingkat kecelakaan di Bali mengalami lonjakan. Pada dua pekan lalu, Bali mencatatkan sebanyak 127 kasus, namun fatalitasnya menurun dari delapan persen menjadi lima persen.

Sedangkan untuk Provinsi dengan catatan laka terendah masih dipegang oleh Maluku Utara yang hanya memiliki satu kasus dan fatalitas nol persen.

Baca juga: Harga Motor Sport 150 cc pada Februari 2024, Honda Ada Kenaikan

Aparat kepolisian saat melakukan olah TKP kecelakaan lalu lintas di Jalan Tol Trans Jawa KM 636+700B Nganjuk, Jawa Timur, Sabtu (2/12/2023) pagi

Sebagai referensi, berikut daftar lima Provinsi dengan jumlah laka tertinggi dan terendah di Indonesia, untuk periode 29 Januari 2024 sampai 4 Feruari 2024 :

Laka Tertinggi
- Provinsi Jatim : 524 kasus
- Provinsi Jabar : 342 kasus
- Provinsi Bali : 153 kasus
- Jadetabek : 127 kasus
- Provinsi Sulawesi Selatan : 105 kasus

Laka Terendah
- Provinsi Maluku Utara : 1 kasus
- Provinsi Kalimatan Utara : 4 kasus
- Provisi Gorontalo : 6 kasus
- Provinsi Bangka Belitung : 6 kasus
- Provinsi Kalimantan Selatan : 10 kasus