Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budaya Neduh Sembarangan, Motor Bikin Macet Jalan Saat Hujan

Kompas.com - 07/01/2024, 13:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Musim hujan sudah tiba buat pengendara sepeda motor diimbau untuk selalu bawa jas hujan. Jangan sampai jalan umum terganggu karena banyak yang meneduh di pinggir jalan.

Pemerhati maslaah transportasi dan hukum, Budiyanto, mengatakan, pengendara motor yang tidak bawa jas hujan punya potensi membuat gerakan lalu-lintas menjadi tidak teratur.

Baca juga: Jangan Asal Spooring, Setiap Mobil Punya Setelan Roda Berbeda

"Bisa terjadi anomali gerakan lalu-lintas atau bahkan terjadinya pelanggaran lalu-lintas lainnya, misalnya berhenti dan parkir tidak pada tempatnya, mengambil ruang lalu lintas seenaknya dan berteduh di kolong jembatan," ujar Budiyanto dalam keterangan resmi, Minggu (7/1/2024).

Pengendara sepeda motor melintasi jembatan penyebrangan orang (JPO) di dekat Stasiun Pasar Minggu Baru, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu, (15/12/2019). Para pejalan kaki kerap harus mengalah dengan pengendara motor yang melintasi JPO.KOMPAS.com/M ZAENUDDIN Pengendara sepeda motor melintasi jembatan penyebrangan orang (JPO) di dekat Stasiun Pasar Minggu Baru, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu, (15/12/2019). Para pejalan kaki kerap harus mengalah dengan pengendara motor yang melintasi JPO.

Budiyanto menilai, banyaknya pengendara motor yang berhenti sembarangan atau berteduh di bawah kolong fly over dan underspass sampai memakan badan jalan merupakan cermin ketidakteraturan gerakan lalu lintas.

"Situasi seperti ini hampir terjadi setiap tahun. Dampaknya bukan hanya gerakan anomali yang terjadi tapi juga tereduksinya kapasitas jalan," ujarnya.

"Berkurangnya kapasitas jalan secara otomatis akan menimbulkan permasalahan lalu-lintas, apakah itu kemacetan, pelanggaran lalu-lintas bahkan kecelakaan lalu-lintas," ujarnya.

Baca juga: PO Bintang Utara Putra Rilis 2 Unit Bus Baru Pakai Sasis Tronton

Pengendara sepeda motor berteduh di kolong Simpang Susun Semanggi, Jumat (9/11/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Pengendara sepeda motor berteduh di kolong Simpang Susun Semanggi, Jumat (9/11/2018).

Mantan Kasubdit Penegakan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya itu mengatakan, permasalahan tersebut diperparah dengan drainase yang tidak berfungsi berakibat pada genangan air pada titik atau ruas jalan tertentu.

"Perlu ada langkah-langkah solusi dan mitigasi untuk meminimalkan resiko. Perlunya edukasi , membamgun langkah-langkah preventif dengan cara menempatkan anggota pada titik rawan akibat faktor alam tersebut dan upaya rekayasa lalu-lintas serta penegakan hukum secara tegas dan konsisten," ujarnya.

"Jangan sampai dengan adanya genangan air karena faktor alam kemudian tidak ada upaya-upaya imbangan dari pemangku kepentingan yang bertanggung jawab di bidang lalu-lintas dan angkutan jalan," kata Budiyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau