Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertahankan Dominasi BEV, Hyundai Menyiapkan Mobil Listrik Baru

Kompas.com - 05/01/2024, 08:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Persaingan pasar kendaraan bermotor listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) di Tanah Air diprediksi bakal semakin ketat.

Kondisi ini sejalan dengan rencana beberapa merek kendaraan listrik yang akan masuk ke Indonesia seperti VinFast dan BYD, hingga diluncurkannya model BEV dari yang masih impor sampai diproduksi secara lokal.

"Kami tentu senang karena pilihan konsumen untuk kendaraan listrik menjadi makin banyak. Tinggal mereka membandingkan dan menyesuaikan kebutuhan," kata Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto kepada Kompas.com, Kamis (4/1/2024).

Baca juga: Pengguna Kendaraan Listrik Makin Banyak, Transaksi SPKLU Naik 400 Persen

Hyundai Kona EV di GIIAS 2021KOMPAS.com/Ruly Hyundai Kona EV di GIIAS 2021

"Menghadapi pergerakkan itu, secara umum kami punya tiga strategi. Pertama, menghadirkan produk baru yang kompetitif. Apalagi tahun ini komponen baterai akan dibuat lokal," ucap dia.

Pernyataan tersebut semakin menguatkan informasi yang dilontarkan Presiden Hyundai Motor Asia-Pasific HQ Lee Young Tack dalam suatu wawancara mengenai rencana produksi Kona Electric di Indonesia pada paruh pertama 2024.

Tidak sampai di sana, dalam kesempatan tersebut dikatakan juga bahwa Kona Electric akan menjadi model kendaraan listrik pertama Hyundai Indonesia yang menggunakan baterai rakitan lokal.

"Kona Electric akan jadi mobil produksi lokal pertama Hyundai yang dilengkapi dengan baterai produksi lokal. Mobil tersebut tidak hanya akan dirilis di Indonesia tetapi juga diekspor ke negara-negara Asia Tenggara lainnya," kata dia dilansir Koreaherald.com beberapa waktu lalu.

Adapun strategi kedua untuk menguatkan posisi Hyundai sebagai pemimpin EV di Tanah Air, kata Frans lagi, ialah memperbanyak fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Baca juga: Mika Lampu Mobil Retak, Apa Masih Bisa Diperbaiki?

Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PLN dengan tipe ultra fast charging 200 kWDok. Hyundai Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PLN dengan tipe ultra fast charging 200 kW

"Charging station merupakan salah satu pendorong terciptanya ekosistem EV. Sehingga pengguna tidak perlu khawatir lagi dalam menggunakannya," ucap dia.

"Saat ini kita sudah memiliki sekitar 200 jaringan SPKLU dengan berkerja sama beberapa mitra. Pada 2024, ditargetkan bisa mencapai 300 jaringan," ujarnya.

Strategi terakhir ialah memperluas kerja sama dengan mitra baru untuk dapat menghadirkan SPKLU di titik strategis, seperti pusat perbelanjaan, coffee shop, sampai perumahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau