KLATEN, KOMPAS.com - Jalan tol menjadi akses paling nyaman bagi pelancong saat libur Natal dan Tahun Baru. Pasalnya, jalan ini mendapatkan perhatian khusus mulai dari kontur yang lebih rata, minim hambatan, sehingga mobil bisa dipacu dengan kecepatan konstan.
Namun, kondisi tersebut kerap disalahgunakan oleh beberapa oknum pengguna jalan. Bukannya berusaha agar lalu lintas selalu aman dan lancar dengan berkendara secara tertib, mereka justru melanggar beberapa aturan dan etika.
Berikut ini 5 etika berkendara di jalan tol yang harus selalu diingat oleh pelancong saat libur Nataru:
Baca juga: Kemenhub Perketat Pengawasan Pasca Kecelakaan Maut PO Handoyo di Tol Cipali
Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center (RDC) mengatakan ada beberapa etika dalam berkendara di jalan tol agar tercipta lalu lintas yang aman dan nyaman.
1. Menjaga batas kecepatan
Kecepatan kendaraan sangat menentukan seberapa nyaman berkendara di jalan tol. Pastikan mobil yang Anda kendarai melaju di antara rentang kecepatan yang sudah ditetapkan sesuai aturan.
“Agar aman saat berkendara tetap menjaga kecepatan laju kendaraan sesuai dengan speed limit yang diperbolehkan,” kata Marcell, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Muhaimin Kritik Pembangunan Tol, Pratikno: Coba Bayangkan Tidak Ada Tol
Semakin sedikit selisih kecepatan kendaraan satu dengan yang lain maka akan semakin nyaman bagi pengendara karena memacu kendaraan secara konstan cenderung lebih aman daripada dengan manuver-manuver tidak tertebak.'
2. Pilih lajur yang tepat
Selain kecepatan, kesadaran untuk memilih lajur yang sesuai juga masih diabaikan oleh sebagian orang. Padahal, ada banyak rambu peringatan bagi pengendara untuk tetap berada di lajur kiri saat berkendara di jalan tol.
Lajur kanan jalan tol hanya diperuntukkan bagi pengemudi yang ingin mendahului kendaraan lain di depannya. Jangan terbalik dengan menggunakan lajur kiri untuk mendahului, pasalnya dapat berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan.
Baca juga: Libur Akhir Tahun, Tol Kartasura-Karanganom Dibuka Pukul 06.00-17.00 WIB
“Sesuaikan kecepatan dengan lajur yang dipilih dan gunakan lajur sesuai peruntukannya,” kata Marcell.
3. Jaga jarak aman
Berkendara di jalan tol juga harus menjaga jarak aman dengan pengemudi lainnya. Hal ini berlaku tidak hanya di jalan tol saja, tapi di jalan perkotaan pun juga menjaga jarak penting untuk dilakukan.
Bila tidak menjaga jarak aman dapat berpotensi kecelakaan beruntun. Hal tersebut lantaran pengemudi tidak memiliki waktu atau ruang gerak yang cukup untuk merespons kejadian atau kecelakaan yang ada di depannya.
Untuk jarak aman, Marcell menyarankan agar minimal ada jeda tiga detik dengan kendaraan di depannya. Perhitungan tersebut sebagai batas jarak aman bagi seorang pengemudi bisa reflek menghindar dari kecelakaan yang terjadi di depannya.
Baca juga: Cara Lewat Tol Japek II Selatan yang Dibuka Fungsional Saat Nataru
Jika sewaktu-waktu kecelakaan terjadi di depan pengemudi bisa menghindar dalam waktu tiga detik tersebut.
“Jaga jarak aman dengan kendaraan di depan, dengan jeda 3 detik dengan kendaraan di depan kita,” ujar Marcell.
4. Pahami fungsi bahu jalan
Terakhir, penggunaan bahu jalan seringkali disalahgunakan oleh pegendara. Masih banyak kendaraan yang berhenti di bahu jalan tol, padahal bukan dalam kondisi darurat.
Marcell mengatakan jika bahu jalan tol hanya boleh digunakan hanya dalam kondisi yang benar-benar darurat. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang bisa membahayakan pengemudi seperti terjadinya kecelakaan.
Baca juga: Ini 9 Jenis Kartu yang Bisa Dipakai untuk Bayar Tol
5. Pasang segitiga pengaman
Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menjelaskan, pada jalan yang padat, segitiga dipasang 3 meter dari mobil yang berhenti.
Sedangkan untuk kondisi jalan lancar, jaraknya 10-30 meter. Posisi segitiga pengaman sebaiknya sejajar dengan sisi luar bodi mobil yang tengah berhenti.
Namun saat harus berhenti di bahu jalan tol, jarak antara mobil berhenti dengan segitiga pengaman minimal 100 meter.
Baca juga: Mengenal 3 Tipe Rest Area di Tol Trans-Jawa
"Jarak tersebut merupakan jarak aman dan wajib diterapkan ketika mobil sedang berhenti di pinggir jalan," jelas Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.
Nah, itu tadi 5 etika berkendara di jalan tol untuk diterapkan selama perjalanan libur Nataru. Dengan demikian diharapkan lalu lintas tetap aman dan nyaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.