Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Kekurangan Mobil Penggerak Roda Belakang

Kompas.com - 27/11/2023, 08:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Mobil penggerak roda belakang (RWD) banyak diburu masyarakat karena dinilai lebih jago melibas tanjakan daripada penggerak roda depan (FWD) yang banyak dijumpai di mobil keluaran baru.

Sayangnya sistem RWD mulai ditinggalkan oleh pabrikan dengan alasan efisiensi. Meski sebagian masyarakat kecewa dengan keputusan tersebut, faktanya sistem penggerak roda belakang memang banyak kerugiannya.

Sehingga tidak aneh jika dewasa ini produsen mobil banyak mengeluarkan mobil dengan sistem FWD yang lebih ringkas.

Baca juga: Mitos atau Fakta Mobil RWD Lebih Boros BBM?

Pemilik Aha Motor Yogyakarta Hardi Wibowo mengatakan salah satu faktor yang menjadi kelemahan mobil RWD adalah konstruksinya.

“Jumlah komponen yang banyak membuat mobil RWD kurang efisien, karena kebanyakan mobil penumpang memiliki mesin yang terletak di depan, sehingga membutuhkan komponen lebih untuk menyalurkan tenaga,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Sabtu (25/11/2023).

Menurut Hardi konstruksi sistem RWD membuat sebagian tenaga mesin terbuang untuk sekadar menggerakkan komponen penyalur tenaga sehingga konsumsi BBM akan lebih boros.

Baca juga: Fitur Ini Bikin Mobil Jago Menanjak meski Bukan RWD

Banyaknya jumlah komponen pada sistem RWD sedikit banyak juga membuat bobot kendaraan lebih berat, sehingga akan menjadi beban tersendiri untuk mesin.

“Karena komponennya lebih banyak, maka perawatan serta perbaikan mobil RWD cenderung lebih banyak daripada yang FWD,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan mobil RWD memang cocok digunakan di daerah pegunungan karena lebih tangguh untuk melibas tanjakan. Tapi jika mobil-mobil perkotaan dengan medan jalan landai, maka mobil FWD lebih unggul.

Baca juga: Alasan Mengapa Sistem RWD Ditinggalkan meski Unggul di Tanjakan

 

Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, sistem penggerak roda belakang memang lebih unggul untuk melibas tanjakan tapi juga memiliki kekurangan.

"Mobil RWD, secara desain tidak sederhana, ada gardan, propeller shaft, dan segala macam. Kerugiannya banyak. Selain itu, dek belakang tidak bisa lurus kaki penumpang. Sebab, perlu ada tempat untuk propeller shaft. Jadi, secara desain tidak sederhana," ujar Didi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Alasan Mobil RWD Lebih Kuat Melewati Jalan Menanjak

Menurut Didi, perbedaan efisiensi bahan bakar antara sistem FWD dengan RWD bisa mencapai 10 persen. Kemudian dari segi biaya, penggerak roda belakang juga lebih mahal sebab banyak komponen yang digunakan.

Jadi, banyaknya komponen yang digunakan pada sistem RWD memang banyak mendatangkan kerugian baik dari soal penyaluran tenaga mesin, konsumsi BBM, konstruksi bahkan perbaikannya lebih banyak bila terjadi kerusakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
tapi masalahnya adalah tingkat kejahatan di indonesia yang begitu tinggi bahkan di transportasi umum dalam bentuk apapun sehingga begitu meresahkan masyarakat. namun soal kendaraan pribadi, kemacetan tidak dapat dihindarkan sehingga perlu ditanggulangi dengan serius. sungguh dilematis.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau