JAKARTA, KOMPAS.com – Penjualan sepeda motor domestik Indonesia berdasarkan data AISI pada sepanjang Januari-September 2023 berhasil membukukan 4.721.683 unit.
Perolehan ini melesat 30,7 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau secara tahunan (year on year/yoy) sebanyak 3.612.360 unit.
Secara lebih rinci, motor skutik masih mendominasi penjualan pada September 2023 dengan komposisi 89,76 persen, atau naik sedikit dari capaian sebelumnya sebanyak 89,64 persen.
Baca juga: Update Klasemen MotoGP Setelah Sprint MotoGP Australia yang Dibatalkan
Sementara Underbone atau motor bebek berkontribusi sebesar 5,09 persen, atau turun dari sebelumnya 5,16 persen. Kemudian tipe motor Sport juga turun, dari 5,23 persen menjadi 5,14 persen.
Michael C. Tanadhi, Head Sales & Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI), menilai bahwa peningkatan penjualan pada tahun ini terjadi karena pulihnya pabrik motor dari krisis cip semikonduktor.
“Ini sih lebih ke arah, kan demand yang tahun lalu tersendat gara-gara cip itu di-fulfill tahun ini 2023,” ujar Michael, kepada Kompas.com (20/10/2023).
Baca juga: Melihat Terminal Blok M yang Dulu Ramai, kini Sepi dan Aman
“Yang pemain terkendala cip paling besar kan Honda, ya Honda yang luar biasa suplai ke market. Kalau kami stay stabil saja dibandingkan 2022, karena kita enggak terganggu banget sama cip,” kata dia.
Meski begitu, Michael mengakui bahwa penjualan motor Kawasaki pada tahun ini mengalami pertumbuhan dibandingkan tahun lalu.
“Cuma ya kecil lah, motor-motor gede. Ada sedikit (peningkatan), enggak banyak 2-3 persen doang,” ucap Michael.
Baca juga: Banyak Pelat Dinas Palsu Dijual Bebas di Online, Harus Ditindak Tegas
Ia juga mengatakan, ada sejumlah faktor yang membuat penjualan motor tahun ini mengalami peningkatan, selain karena suplai cip semikonduktor yang telah membaik.
“Satu itu tuh, karena kan pemenuhan, itu masif tuh dulu waktu kekurangan cip memang market dalam banget drop-nya, ya ini mulai suplainya,” kata Michael.
“Dua, ya karena finance company sudah restart untuk agresif lagi. (Tahun lalu) belum, karena kan masih lihat-lihat pandemi atau enggak. Kalau sekarang kan sudah bebas,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.