JAKARTA, KOMPAS.com - Power steering memungkinkan pengemudi memutar setir dengan sedikit tenaga. Selain lebih nyaman, power steering juga dikembangkan untuk meningkatkan respons saat pengemudi memutar setir.
Giyarno, pemilik bengkel spesialis Giri Power Steering di Cinere, Depok, Jawa Barat, mengatakan, power steering ada dua model, pertama model hidrolik yang pakai oli dan kedua pakai motor atau elektrik yaitu electric power steering (EPS).
Baca juga: Marc Marquez Resmi Cerai dengan Repsol Honda
"Keluhan power steering yang paling signifikan itu ada tiga, yaitu bocor, bunyi dan berat," ujar Giyar yang ditemui Kompas.com, di Cinere, Depok, Rabu (5/10/2023).
"Kalau yang model yang lama atau model hidrolik masalah yang paling sering itu bocor, ada juga masalah jadi berat tapi jarang," kata Giyar.
Giyar yang sudah buka bengkel spesialis power steering sejak 2013, mengatakan, penyebab utama power steering model hidrolik bocor karena faktor usia.
Baca juga: Biaya Pasang Power Steering buat Daihatsu Gran Max
"Bocor karena apa, rata-rata faktor usia. Mobil umur lama (mobil tua) jadinya bocor," katanya.
Giyar mengatakan, power steering bocor mesti segera diperbaiki, sebab jika tidak bisa menyebabkan setir jadi berat dan jika dibiarkan kerusakan bisa merembet ke bagian lain.
Misalkan ada kebocoran di pompa jadi merember ke steering rack atau sebaliknya.
"Power steering hidrolik itu itemnya ada steering rack, pompa dan selang. Selang ini ada tiga, selang low pressure, selang return, dan selang high pressure (tekanan tinggi). Kalau selang bocor tinggal ganti pakai yang baru selesai, kalau pompa dan steering rack yang bocor ganti sil-silnya saja," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.