Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan Ini Saat Membeli Toyota Rush Bekas

Kompas.com - 04/10/2023, 15:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Toyota Rush generasi pertama banyak diburu masyarakat meski usianya sudah belasan tahunan, sejak pertama kali meluncur pada 2006. Ciri khasnya ada pada letak ban cadangan yang ada di belakang menyerupai konde.

Berhubung usianya sudah tidak muda lagi, saat membeli Rush Konde perlu diperhatikan bagian-bagian yang rawan bermasalah agar tidak kecewa setelah meminangnya.

Pertama kali meluncur di Indonesia, Rush dibekali dua pilihan transmisi yakni manual 5 percepatan dan otomatis 4 percepatan. Sedangkan dapur pacunya mengusung mesin dengan kode 3SZ-VE, berteknologi DOHC VVT-i berkapasitas 1.500 cc 4-silinder segaris.

Baca juga: Estimasi Biaya Perawatan AC Toyota Rush Lawas, mulai Rp 400.000-an

Toyota Rush TRD UltimoKompasOto Toyota Rush TRD Ultimo

Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih Rush bekas agar mendapatkan unit baik.

“Perhatikan oli mesin, unit yang baik tentu akan dirawat oleh pemilik sebelumnya dengan memastikan oli tidak telat ganti, jika sering telat ganti oli akan timbul kerak oli sebagai tandanya,” ucap Muchlis kepada Kompas.com, Rabu (4/10/2023).

Pemilik bengkel di Polokarto, Kabupaten Sukoharjo ini mengatakan dampak dari sering telat ganti oli, maka efeknya akan dirasakan pada komponen mesin.

Muchlis menjelaskan ketika sistem pelumasan tidak maksimal karena sebagian aliran terhalang oleh kerak maka komponen mesin jadi mudah aus, akhirnya tidak lama harus turun mesin.

Baca juga: Daftar Harga LSUV Bekas per Oktober 2023, Terios mulai Rp 70 Jutaan

Toyota Rush generasi pertama meluncur pertama pada 2006 dengan letak roda cadangan di belakang menyerupai kondeTangkapan layar Toyota Rush generasi pertama meluncur pertama pada 2006 dengan letak roda cadangan di belakang menyerupai konde

“Komponen mesin aus menjadi salah satu alasan mobil mengalami turun mesin, karena suara mesin menjadi kasar dan bila dibiarkan akan memperparah kerusakan, bisa sampai membuat mesin rontok,” ucap Muchlis.

Selanjutnya, Muchlis mengatakan calon pembeli Rush bekas harus memeriksa kondisi coolant atau air radiator karena mobil ini sudah diatas 10 tahun.

“Kondisi radiator bisa pampat, kipas radiator mulai lemah, sehingga berpotensi mesin mengalami overheat, jika dibiarkan overheat juga menyebabkan mobil harus turun mesin, pastikan memakai coolant dan kondisinya bagus” ucap Muchlis.

Muchlis juga mengatakan untuk memeriksa mobil oli matik untuk mobil dengan transmisi otomatis. Dia mengatakan perlu diperiksa kondisi olinya, apakah kurang, keruh, dan sebagainya.

Baca juga: Mau Beli Toyota Rush Bekas, Kenali Dulu Penyakit Umumnya

“Kualitas oli matik berhubungan dengan jadwal penggantian jika unit bagus pasti oli transmisi rutin diganti, sedangkan volume oli berhubungan dengan kebocoran seal-seal matiknya,” ucap Muchlis.

Muchlis juga mengatakan agar calon pembeli memeriksa apakah terdapat pemasangan perangkat elektronik atau variasi yang tidak sesuai standar karena biasanya berpotensi terjadi korsleting.

“Sebaiknya tidak membeli mobil yang terpasang perangkat elektronik tambahan, efeknya bisa terbakar jika dibiarkan,” ucap Muchlis.

Nah, itu tadi tips memilih Rush bekas agar tidak mendapatkan unit yang tampak baik dari tampilan saja. Tapi, calon pembeli juga harus memeriksa dan menerawang seperti apa perawatan yang dilakukan oleh pemilik sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com