JAKARTA, KOMPAS.com - Nama perusahaan otobus (PO) menjadi salah satu layanan transportasi bus AKAP dan AKDP yang sudah tidak asing lagi di Indonesia.
Namun bus yang berada di bawah naungan Mayasari Group tersebut dulunya berawal dari merintis bus pariwisata. Lama tidak terdengar, ternyata bus pariwisata PO Primajasa masih eksis melayani penumpang ke berbagai tujuan.
Dari sisi unit kendaraan yang digunakan, bus tersebut juga kian memberikan peningkatan pelayanan dengan memakai unit keluaran terbaru.
Baca juga: Mau Jadi Sopir Profesional, Perhatikan 4 Kriteria Ini
Secara spesifikasi, untuk bus pariwisata jenis big bus milik PO Primajasa kini mayoritas hadir mengunakan bodi Avante H7 dari karoseri Tentrem.
Sebelum Avante series, PO Primajasa juga pernah memakai bodi buatan karoseri Tentrem dari model Galaxy dan Scorpion X.
"Bus pariwisata kita punya tiga kelas yang berbeda, yang pertama ada kelas ekonomi dengan 57 kursi penumpang dan 1 kursi tour leader dengan konfigurasi 2-3. Kedua, ada kelas bisnis dengan kapasitas 47 kursi penumpang dengan konfigurasi 2-3. Lalu ketiga ada kelas eksekutif dengan kapasitas 39 kursi penumpang dengan konfigurasi 2-2 jumlah 39 yang dilengkapi toilet," kata Rudi, sopir bus PO Primajasa divisi pariwisata kepada Kompas.com, Kamis (28/9/2023).
Adapun bus pariwisata yang biasanya dibawa oleh Rudi adalah bus pariwisata kelas ekonomi. Namun, bus tersebut cukup mewah dan lengkap sebagai layanan kelas ekonomi dengan berbagai fasilitas penunjang kenyamanan penumpang seperti, AC, TV, dispenser air, dan ada smooking room pada area paling belakang kabin.
Baca juga: Video Pengendara Motor Kabur Hindari Razia, Malah Masuk Gang Buntu
Agar menunjang keselamatan penumpang, bagasi kabin juga diberikan penutup, sehingga barang-barang yang ada di bagasi kabin tidak mudah terjatuh menimpa penumpang.
Terkait penyewaan, harga city tour Jakarta dibanderol Rp 2,5 juta per hari, luar kota dibanderol Rp 3,8 juta per hari.
"Itu untuk penyewaan harga unit dan juga BBM, tidak termasuk tol, parkir, retribusi tempat wisata dan tips kru," kata Rudi.
Rudi juga mengatakan sebaiknya, melakukan penyewaan jauh-jauh hari dari hari keberangkatan. Calon penyewa bus hanya perlu melakukan DP sebesar 25 persen dari harga sewa. Nantinya, pelunasan bisa di H-3 keberangkatan
"Selama persediaan bus masih ada, H-1 juga bisa melakukan penyewaan," kata Rudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.