BOGOR, KOMPAS.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah melakukan riset kendaraan listrik dan pengembangan sistem otonom. Kendaraan jenis ini diklaim bakal menjadi moda transportasi masa depan yang cocok buat berbagai keperluan.
Laksana Tri Handoko, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengatakan, pada dasarnya pihaknya mendukung berbagai riset kendaraan ramah lingkungan.
“Tapi kalau di BRIN kami fokusnya di ke kendaraan autonomous yang untuk personal, untuk area yang tertutup,” ujar Laksana di IEMS 2023, ICC Building BRIN, Kawasan Sains Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong, Bogor, Rabu (20/9/2023).
Baca juga: Situs Sisapira buat Subsidi Motor Listrik Rp 7 Juta Sudah Beroperasi
Seperti diketahui, BRIN telah mengembangkan kendaraan otonom listrik bernama Micro Electric Vehicle (MEVi). Pada tahun 2022, BRIN mengembangkan riset bertajuk Single Passenger Prototype Completion Plan.
Riset ini difokuskan pada Electric Steering System, Electric Braking System, Electronic Control Unit, Interactive Control for Vehicle Teleoperation, Camera replacement, Battery capacity adjustment, Sensor, Radar, dan Lidar Improvement.
Program sistem otonom Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) bertujuan untuk mendukung program pengurangan emisi nasional.
Baca juga: Mulai Rp 5 Jutaan, Daftar Motor Listrik Subsidi Kini Mencapai 33 Model
Hal ini sekaligus memberikan peluang baru terhadap ekonomi dan hilirisasi sumber daya alam serta penguatan teknologi artificial intelligent (AI) dan robotik dalam menopang produktivitas industri nasional di masa depan.
“Itu yang sudah akan kita lisensikan, kita mitrakan. Jadi sekarang sedang negosiasi dengan mitra. Setahu saya sudah ada calon mitra kuatnya. (Lisensi) rencananya sih akhir tahun ini,” ucap Laksana.
“Setelah itu kita akan ganti, semua mobil tidak boleh masuk, termasuk di kawasan ini. Jadi mobil akan parkir di luar, habis itu orang akan pakai kendaraan autonomous itu. Di mana ini bisa dipakai lebih konkret, termasuk di Kebun Raya, di Bandara misalnya, termasuk untuk di IKN,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.