Video Viral, Beragam Mobil Tabrak Pembatas Jalan di MT Haryono

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, video viral di media sosial memperlihatkan kecelakaan tunggal yang terjadi di Jalan MT Haryono. Kecelakaan yang terjadi adalah tabrakan mobil dengan pembatas jalan atau separator.

Pada video yang diunggah akun Instagram @jakarta.terkini, Rabu (13/9/2023), disebutkan bahwa terjadi dua kecelakaan di hari yang sama akibat menabrak separator jalan.

Baca juga: Hati-hati, Separator Busway Sering Jadi Penyebab Kecelakaan

Pada Instagram Story yang diunggah oleh akun @ikbalhm_88 juga disebutkan bahwa sudah dua kali terjadi kecelakaan mobil menabrak separator jalan dalam kurun waktu belum sepekan.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Jakarta Terkini (@jakarta.terkini)

Belum ada dua jam sejak kecelakaan pertama, terlihat pada unggahan berikutnya giliran truk yang menabrak seperator tersebut.

Untuk diketahui, separator jalan berfungsi sebagai pembagi lajur atau jalur untuk mengatur lalu lintas. Selain itu, separator jalan dipasang dengan maksud untuk meningkatkan keselamatan, kelancaran, dan kenyamanan pengguna jalan.

Baca juga: Kenapa Banyak Kasus Mobil Tabrak Separator Busway?

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana, mengatakan, pengemudi di sini sering tidak berjalan di lajurnya, tidak ke kiri dan tidak ke kanan.

Dok. @ikbalhm_88 Insiden truk menabrak separator jalan di MT Haryono

"Kadang tidak jelas, alasannya marka jalan tidak jelas, cari alamat, pegang HP, mau pilih lajur yang tercepat, dan lainnya. Akibatnya, ada pembatas separator di atas marka atau di tengah jalan jadi tidak kelihatan," ujar Sony, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Sony menambahkan, memang terkadang posisi separator tersebut tidak pas. Tapi, pasti terbuat dari cat warna yang mencolok dan bukan berarti alasan tidak kelihatan terus ditabrak.

Dok. @ikbalhm_88 Insiden truk menabrak separator jalan di MT Haryono

"Jadi, masalahnya jelas, tidak fokus dan kebiasaan tidak berjalan di lajurnya. Jangan biasakan menyalahkan rambu-rambu, marka, dan lainnya. Jelas rambunya statis dan kendaraan yang dikemudikan dinamis. Artinya, bisa dihindari dan diantisipasi oleh pengemudinya," kata Sony.

Menurutnya, pengemudi harus punya kemampuan membatasi dengan garis imajiner. Jadikan patokan di kiri atau kanan terhadap trotoar.

Terkait penempatan separator jalan tersebut, redaksi Kompas.com mencoba untuk meminta konfirmasi kepada Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo. Namun, hingga berita ini diturunkan tidak ada respons.