Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/09/2023, 16:01 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu cara tambal ban tubeless yang paling banyak di temukan di tukang tambal ban pinggir jalan adalah model tusuk, menggunakan tambal ban metode cacing. Cara ini dianggap mudah, cepat, dan efektif.

Meski begitu, tambal ban metode cacing tidak selamanya aman. Sebab, menambal ban dari luar bisa meningkatkan risiko pecah ban di kemudian hari.

Fachrul Rozi, Customer Engineering Support Michelin Indonesia, mengatakan, dirinya tidak merekomendasikan tambal ban cacing, tapi melainkan tambal ban payung.

Baca juga: Hasil MotoGP San Marino 2023: Ducati Kuasai Podium, Kejutan dari Pedrosa

Tambal ban tubeless model payungKompas.com Tambal ban tubeless model payung

“Kalau ketusuk paku, repair-nya yang benar, jangan pakai tambal cacing. Tapi yang praktis di kita kan tambal cacing,” ujar Rozi di Jakarta (8/9/2023).

“80 persen pecah ban di jalan tol karena perbaikan ban yang tidak betul, yang salah. Yang betul adalah lepas ban dari pelek, lihat dari dalam, tambalnya dari dalam, pakai tambal ban model payung,” kata dia.

Menurutnya, dengan metode ini proses penambalan ban bakal lebih kuat dan awet. Karena angin dari dalam ban enggak keluar, sementara air dari luar tidak masuk ke dalam.

Baca juga: Motor Listrik Honda EM1 e: Masuk Daftar Penerima Subsidi Rp 7 Juta

Tambal cacing, begitu dipasang di jalan angin masuk pelan-pelan, karena ban flexing. Bila terus menerus maka ban pecah, karena sudah fatigue bannya,” ucap Rozi.

“Metodenya yang salah, karena dia enggak lihat bagian dalamnya seperti apa. Hanya tambal cacing saja, itu bukan permanent repair, yang mana itu hanya dipakai untuk darurat sampai bengkel terdekat. Baru dilakukan tambal ban yang benar,” ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com