YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Chief Operating Officer (COO) Hyundai yang baru, Fransiscus Soerjopranoto, mengatakan, kunci Hyundai untuk terus bergerak di pasar otomotif Indonesia ialah menjalin kerjasama yang baik dengan diler.
Soerjo yang baru menjabat per 1 Agustus 2023 tersebut mengatakan, tahun ini pasar otomotif Indonesia tidak bergerak jauh dari tahun lalu dengan prediksi angka 1 jutaan unit namun di dalamnya terjadi perubahan besar.
Baca juga: AHM Buka Layanan Pengecekan Rangka eSAF
Jika beberapa tahun belakang pasar omotif hanya menawarkan mobil bahan bakar minyak maka sekarang sudah banyak yang melansir mobil listrik. Pasarnya tidak banyak tumbuh tapi model yang ada terus bertambah.
"Dalam ICE itu banyak sekali perubahannya. Kita kenal dulu, ada mobil kita tidak tahu tiba-tiba masuk kelas Low MPV, lalu berkembang ada entry, medium, sampai premium ditambah LCGC itu menyebabkan market jadi 1 juta," kata Soerjo di Jogya, belum lama ini.
"Sekarang market tidak berubah banyak tapi dunianya agak berubah dari ICE sekarang masuk EV. Nah, ini butuh penyesuaian, di GIIAS kemarin itu banyak pemain baru yang masukin EV, persaingan bukan hanya produk tapi harga," katanya.
"Oleh karena itu yang saya lihat untuk hadapi perubahan ini butuh partnership yang kuat. Makanya saya rasa kami perlu partner dengan diler supaya bisa lebih kuat sehingga sama-sama bisa layani konsumen lebih baik," katanya.
Soerjo mengatakan, Hyundai juga salah satu pabrikan mobil yang meluncurkan mobil listrik. Bahkan, pabrikan asal Korea Selatan tersebut baru saja meluncurkan sedan listrik Ioniq 6 di GIIAS 2023.
Baca juga: Catat, Ini Lima Lokasi Tilang Uji Emisi di Jakarta
"Karena EV itu sesuatu yang baru dan buat diler juga baru jadi kami harus main dua kaki satu di ICE dan EV," kata Soerjo.
Soerjo mengatakan, saking barunya segmen mobil listrik di Indonesia, jika di mobil ICE penggolongan dibagi berdasarkan model, kubikasi dan harga, maka di EV belum bisa dilakukan seperti itu.
"Kelas belum ditentukan dulu ada main cc (kubikasi) sekarang di EV belum ada seperti itu makanya partnership dibutuhkan untuk hadapi situasi marketnya," kata Soerjo.
"Paling penting adalah bagiamana retensi dengan baik kepada konsumen kami karena kalo baik konsumen akan puas oleh karena itu selain produk bagus karena Hyundai ada komtimen kuat mau jadi game changer jadi selain main ICE juga EV," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.