Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/08/2023, 18:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Astra Honda Motor (AHM) saat ini jadi pembicaraan karena kasus rangka motor yang diduga mudah patah dan keropos.

Lewat media sosial, terlihat beberapa video tentang skutik Honda yang alami rangka patah. Bukan itu saja, terdapat motor baru yang dibilang ada bercak karat.

Walau ada kasus tersebut, ternyata nama Honda di pasar motor bekas tidak kena imbasnya. Kebanyakan orang masih mencari motor Honda.

Baca juga: Ada 335 Bengkel Mobil dan 106 Bengkel Motor buat Uji Emisi di Jakarta

Ilustrasi motor bekasKOMPAS.com/FATHAN RADITYASANI Ilustrasi motor bekas

Wido, penjual motor bekas di UJG Mokas Bogor mengatakan, saat ini yang mengunjungi dilernya ada dua jenis orang, yang tanya sasis dan tidak. Walau begitu, masih banyak orang yang cari motor Honda bekas.

"Honda tetap nomor satu (dicari), cuma arahinnya 2019 ke atas, seperti BeAT Eco yang rangka lama. Masih Honda (yang banyak dicari) cuma dibatasi saja tahunnya," ucap Wido kepada Kompas.com, Senin (28/8/2023).

Wido mengatakan, dirinya sempat khawatir soal kualitas rangka motor Honda yang sekarang. Mengingat kalau kenapa-kenapa, diler dia yang akan disalahkan karena menjual motor kurang bagus kondisinya.

Baca juga: Intip Biaya Perbaikan bila ECU Nissan Grand Livina Rusak


"Mau enggak mau ada Honda yang datang ke sini, dicek dulu, dikasih sealant, dikerok, cat ulang (rangkanya), mau enggak mau daripada konsumen kecewa," ucap Wido.

Begitu juga yang dikatakan Sam, Marketing Firza Motor di Bogor, ramai soal rangka eSAF tidak membuat jualannya terlalu berdampak. Bahkan Honda masih banyak dicari unit bekasnya sampai sekarang.

"Kebanyakan ke Honda, cuma carinya yang mereka mau tahunnya tuaan sedikit. Biasanya kalau sudah Honda, carinya Honda lagi," kata Sam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com