Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawan Arah Jadi Kebiasaan Buruk Pengguna Kendaraan

Kompas.com - 23/08/2023, 10:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini terjadi kecelakaan yang melibatkan tujuh pengendara sepeda motor dan truk pengangkut bata. Lokasi kejadian tepatnya di Jalan Raya Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (22/8/2023).

Menurut keterangan saksi, Marodi (55) seorang penjual bubur, kecelakaan terjadi setelah didapati beberapa pengendara motor melawan arah di lokasi kejadian.

Para pengendara motor itu berhenti terlebih dahulu di pinggir jalan karena ada truk yang melaju dari arah sebaliknya, yakni Pasar Minggu menuju Depok.

Baca juga: Meski Terluka, Polisi Tetap Tilang Tujuh Pemotor Lawan Arah yang Tertabrak Truk di Lenteng Agung

Pengendara motor yang melawan arah dan melintas di trotoar pejalan kaki, Jalan Margonda Raya, Depok, Jumat (9/6/2023).Kompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Pengendara motor yang melawan arah dan melintas di trotoar pejalan kaki, Jalan Margonda Raya, Depok, Jumat (9/6/2023).

Pengendara motor paling depan tiba-tiba tertabrak truk tersebut lalu diikuti pengendara motor lain di belakangnya. Dari pola laju truk, pengemudi tidak tampak bermanuver membahayakan atau pun menghindari objek di depannya.

Di lokasi tersebut, kata Marodi, memang sering terjadi kecelakaan lalu lintas akibat ulah pengendara nakal yang melawan arah. Ini artinya, kegiatan melawan arah sudah menjadi kebiasaan masyarakat.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, mengatakan, biasanya pengendara sepeda motor melakukan lawan arah karena dua alasan, yaitu ingin cepat dan irit BBM padahal itu salah.

Baca juga: Polisi: Tujuh Motor Tertabrak Truk di Lenteng Agung karena Lawan Arah

Kreator konten Steve Jou, Laurent Hutagalung & The Paparock berinisiatif membuat konten menegur pengendara motor yang lawan arah.Foto: Tangkapan layar Kreator konten Steve Jou, Laurent Hutagalung & The Paparock berinisiatif membuat konten menegur pengendara motor yang lawan arah.

"Masyarakat harus pahami, mentaati aturan itu penting untuk membangun peradaban. Sehingga, lalu lintas menjadi lebih tertib, " ujar Sony, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Sony mengatakan ada tuntutan kepada setiap pengendara untuk menyelaraskan mobilisasi sesuai dengan kecepatan, jarak, jenis, dan karakter, agar terhindar bahaya.

“Melawan arus tidak hanya melanggar aturan, tapi juga menjemput bahaya," ucap Sony.

Baca juga: 7 Motor yang Lawan Arah Tertabrak Truk di Lenteng Agung, Lawan Arah Sulit Diberantas

Bajaj dan motor kerap melawan arah melalui trotoar di Jalan Jatinegara Timur No. 44B, Bali Mester, Jakarta Timur, pada Rabu (8/3/2023). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA) Xena Olivia Bajaj dan motor kerap melawan arah melalui trotoar di Jalan Jatinegara Timur No. 44B, Bali Mester, Jakarta Timur, pada Rabu (8/3/2023). (KOMPAS.com/XENA OLIVIA)

Menurut Sony, masyarakat perlu meningkatkan kualitas perilaku dalam hal menghargai hak sesama pengguna jalan. Semua sudah diatur sesuai porsinya masing-masing dan tidak diperbolehkan mengambil hak orang lain demi keselamatan bersama dan menghindari konflik.

Maka dari itu, kebiasaan buruk melawan arah perlu ditinggalkan selain rawan menjadi pemicu terjadinya kecelakaan, hal itu termasuk perilaku menyimpang baik dari sisi hukum maupun norma dalam bersosial dengan pengguna jalan lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau