Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solusi Bikin Kualitas Bahan Bakar Kendaraan Tetap Terjaga

Kompas.com - 15/08/2023, 16:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

TANGERANG, KOMPAS.com - Isu lingkungan soal kualitas udara di Jakarta jadi salah satu topik yang sedang hangat dibicarakan. Apalagi berkaitan erat dengan masalah emisi gas buang kendaraan.

Emisi gas buang sendiri merupakan sisa pembakaran yang terjadi di dalam ruang pembakaran kendaraan bermotor yang terdiri dari zat-zat berbahaya, yakni Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida (CO2), Nitrogen Oksida (NO atau NOx), dan Hidrokarbon (HC).

Kandungan zat tersebut asalnya dari proses pembakaran pada ruang mesin kendaraan yang tidak sempurna lalu keluar melalui lubang knalpot, baik mobil atau sepeda motor yang digunakan.

Untuk mengatasi masalah polusi udara, pemerintah sudah banyak melakukan upaya-upaya dan salah satu yang baru mengetatkan aturan soal kewajiban uji emisi kendaraan. Bahkan Pertamina juga meluncurkan bahan bakar berbasis energi terbarukan seperti Pertamax Green dan Biodiesel.

Baca juga: Ulik Perbedaan Wuling Air EV Lite dengan Air EV Biasa

Menanggapi hal ini, Setiady Sungkono, pemegang merek BRQ Fuel Catalyst di Indonesia menjelaskan, pada dasarnya upaya yang dilakukan sudah cukup baik, termasuk adanya jenis bahan bakar baru yang ramah lingkungan.

"Langkah-langkah kongkret jangka panjang pemerintah yang saat ini sudah berjalan untuk mengurangi polusi udara dari emisi kendaraan sudah cukup baik. Misalnya dengan menerapkan pemakaian bahan bakar minyak terbarukan seperti Biodiesel 35 (B35) dan Pertamax Green yang ramah lingkungan yang sekaligus bisa menghemat devisa negara," kata Setiady dalam keterangan resminya, Senin (15/8/2023).

Sayangnya, menurut Setiady, penggunaan bahan bakar minyak dengan campuran nabati relatif lebih cepat penurunan kualitasnya. Hal ini lantaran sifat bahan nabati adalah higroskopis atau cepat menyerap molekul air dari lingkungannya, sehingga rentan menimbulkan bakteri.

Ditambah lagi iklim tropis ikut membuat bakteri berkembang biak lebih cepat di dalam tangki yang dampaknya menyebabkan pengendapan, serta penurunan nilai oktan dalam beberapa waktu.

Baca juga: Diskon Benelli Tembus Rp 10 Juta di GIIAS 2023

"Untuk itu kita memerlukan katalisator untuk mengurai molekul bahan bakar secara aktif agar bisa menyerap oksigen lebih banyak dan mematikan bakteri. Sehingga tenaga mesin meningkat dan lebih hemat BBM," ujar Setiady.

Lebih lanjut Setiady menjelaskan, salah satu solusinya bisa menggunakan BRQ Fuel Catalyst yang memang dirancang untuk mempertahankan kualitas BBM sebagaimana spesifikasi seharusnya.

Selain itu, produk yang dipasarkan juga bisa merendahkan kebutuhan oktan bahan bakar pada mesin dengan cara memecah molekul sehingga lebih mudah dibakar. Efeknya akan seperti memakai bahan bakar dengan nilai oktan 3-5 RON di atasnya.

BRQ GIIAS 2023BRQ BRQ GIIAS 2023

Dengan demikian, tak perlu memakai bahan bakar dengan RON tinggi untuk mendapatkan tenaga dan efisiensi yang sama. Selain itu juga bisa menambah tenaga mesin 5-10 persen, menghemat bahan bakar 20 persen, tidak bersifat aditif, tidak menghanguskan garansi mesin, bisa digunakan hingga 400.000 kilometer, dan mengurangi emisi sampai 50 persen.

"Dengan penggunaan BRQ Fuel Catalyst kita sebenarnya bisa membantu mengurangi polusi dan emisi kendaraan. Terlebih ikut mengurangi terbuangnya BBM karena basi dan ikut serta menjaga cadangan energi," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau