JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian RI (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan Indonesia saat ini menjadi pusat otomotif yang sibuk di Asia Tenggara alias ASEAN.
Dengan kondisi itu, sektor otomotif memberikan peluang ekonomi yang signifikan, baik bagi perusahaan domestik maupun asing. Di samping menciptakan lapangan kerja yang luas.
"Pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, terobosan teknologi dan inovasi, serta pertumbuhan kelas menengah dan permintaan mobil meningkat, mengubah Indonesia menjadi pusat otomotif yang sibuk di Asia Tenggara," kata Agus dalam keterangannya, Selasa (9/8/2023).
Baca juga: Kurangi Emisi Kendaraan Bermotor Bukan Melulu Lewat BEV
Melihat perkembangan yang sangat pesat ini, Agus yakin bahwa penjualan kendaraan listrik di Indonesia akan semakin meningkat drastis. Sepanjang 2022, total kendaraan listrik yang terjual sebanyak 10.000 unit.
Apalagi, saat ini sedang berada di tengah momen yang menentukan pertumbuhan sektor otomotif. Hal ini seiring kecepatan tinggi inovasi teknologi yang telah mengantarkan era baru mobilitas dengan kendaraan listrik, kemampuan self driving, dan praktik ramah lingkungan yang mempengaruhi masa depan.
"Kami memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa langkah ini menuju ke arah yang benar. Untuk industri yang didedikasikan mengembangkan atau memperluas fasilitas produksi EV (electric vehicle) di Indonesia," kata Agus.
Baca juga: Mobil Hybrid Perlu Tambahan Insentif
"Program tersebut mencangkup keringanan dan potongan PPN, pembebasan bea masuk, dan pugutan lainnya. Inisiatif ini telah membuahkan hasil karena kami melihat sejumlah komitmen investasi langsung yang akan segera terealisasi," tambah dia.
Diketahui, saat ini, kekuatan industri otomotif di Indonesia didukung oleh 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat, dengan total kapasitas produksi sebanyak 2,35 juta unit per tahun.
Industri otomotif ini telah menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai pasok otomotif dari tier-1 sampai tier-3.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.